OpenAI akan memonetisasi chatbot andalannya yang paling populer ChatGPT. Nantinya, pengguna harus berlangganan untuk menggunakan ChatGPT Professional dengan beberapa fitur unggulan seperti respons yang lebih cepat, pesan tidak terbatas, dan jendela yang selalu tersedia.
"Kami ingin untuk terus meningkatkan dan mempertahankan layanan, dan monetisasi adalah salah satu cara yang kami pertimbangkan untuk memastikan kelangsungan jangka panjangnya," kata OpenAI melalui server Discord-nya seperti dikutip dari Neowin.
OpenAI juga membagikan formulir pertanyaan semacam survei, yang menyajikan pertanyaan seperti "Bagaimana Anda menggunakan ChatGPT?", "Berapa harga (per bulan) yang menurut Anda mahal untuk ChatGPT sehingga Anda tidak mempertimbangkan untuk membelinya?", dan "Berapa harga (per bulan) ChatGPT yang akan Anda pertimbangkan sehingga Anda merasa kualitasnya tidak terlalu bagus?"
Saat ini OpenAI memastikan ChatGPT Professional sedang dalam tahap percobaan. Selain monetisasi, OpenAI kabarnya juga sedang dilirik oleh raksasa teknologi Microsoft yang ingin menginvestasikan USD10 miliar ke perusahaan induk ChatGPT.
Microsoft sedang mengembangkan mesin pencari Bing yang diberdayakan oleh ChatGPT dan mengadopsi bahasa Artificial Intelligence yang digunakan ke produk-produknya.
Dibeli Microsoft
ChatGPT viral, Microsoft dikabarkan menjajaki kemungkinan mengakuisisi pengembangnya, yaitu OpenAI.
Cuitan Watcher Guru di Twitter menyebutkan, Microsoft akan membeli 49% saham OpenAI yang nilainya mencapai US$10 miliar, atau setara Rp155 triliun.
Masih dari Watcher Guru, dilaporkan bahwa Microsoft akan menerima 75% dari pendapatan OpenAI sampai investasi awalnya balik modal.
Sebanyak 49% saham akan dimiliki Microsoft, 49% lainnya diambil alih investor lainnya, dan 2% dilaporkan akan dipegang oleh perusahaan induk nirlaba OpenAI.
Pengembang ChatGPT ini sudah menjalin hubungan yang cukup lama dengan Microsoft. Pada tahun 2019, Microsoft berinvestasi senilai US$1 miliar pada startup besutan Sam Altman, Elon Musk, Reid Hoffman, dan lain-lain.
Pada saat itu, tidak ada informasi rinci mengenai investasi Microsoft tersebut. Namun pada tahun 2020, MIT Tech Review melaporkan bahwa investasi senilai US$1 miliar tersebut datang dalam bentuk tunai dan kredit Microsoft Azure.
Banyak spekulasi mengenai peran yang akan dimainkan ChatGPT di dalam ekosistem Microsoft nantinya. The Information melaporkan kemungkinan disematkannya ChatGPT pada produk-produk Microsoft Office, yang mencakup Word, Outlook, dan PowerPoint, terutama untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya.
Kemungkinan lain adalah mengintegrasikan chatbot AI tersebut dengan mesin pencari Bing. Seperti diberitakan sebelumnya, ChatGPT disebut-sebut sebagai ancaman nyata pertama terhadap hegemoni mesin pencari Google dalam dua dekade ini.
ChatGPT terus menjadi perbincangan hangat usai peluncurannya sebagai prototipe pada 30 November 2022. Chatbot ini segera viral karena kemampuannya memberikan jawaban mendetail tentang banyak hal, seperti menulis esai, puisi, lagu, membuat program komputer dan lain-lain.
Baca Juga: Lagi Viral, Apa Itu ChatGPT dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR