Bagi para pemain saham mungkin istilah blue chip sudah tidak asing lagi. Blue chip biasanya merupakan saham perusahaan unggulan dan direkomendasikan untuk investasi. Kini, istilah blue chip tidak berhenti pada saham saja, tetapi juga untuk aset kripto yang mana konsep blue chip dalam aset kripto tidak jauh berbeda.
Aset kripto blue chip merupakan aset kripto yang juga diunggulkan untuk berinvestasi dalam instrumen aset kripto.
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, menjelaskan, crypto blue chip merupakan aset kripto yang memiliki reputasi yang baik, harga yang stabil, likuiditas yang tinggi, dan kapitalisasi pasar yang besar. “Secara singkat, crypto blue chip adalah aset kripto yang sudah sangat mapan dan unggul diantara aset kripto lainnya,” kata Panji.
Panji menjelaskan, aset kripto blue chip memiliki fundamental yang kuat sehingga memiliki pengaruh yang signifikan dalam pasar aset kripto karena akan lebih tahan ketika pasar sedang crash. Menurut Panji, ada empat karakteristik utama yang menjadi penentu sebuah aset kripto masuk dalam kategori blue chip, yaitu:
1. Telah Beroperasi Cukup Lama dan Memiliki Reputasi Baik
Hal pertama yang menjadi indikator adalah aset kripto ini sudah berjalan dan beroperasi lebih lama. Rekam jejak menjadi faktor penentu karena aset kripto tersebut lebih kuat dan tangguh dalam bertahan dan memiliki eksistensi yang lebih besar dalam pasar.
Selain itu, tim yang menangani sebuah project crypto menjadi salah satu indikator penentu keberhasilan aset kripto blue chip. Para pendiri dan tim yang memiliki reputasi baik tentunya akan lebih dipercaya oleh pasar karena memiliki kapasitas mumpuni dalam menjalankan project crypto.
“Reputasi pendiri dan tim yang baik ini membuat investor merasa lebih percaya diri untuk menginvestasikan dana mereka tanpa takut terhadap isu-isu yang tidak baik dan ancaman scam,” kata Panji.
2. Kredibilitas dan Tingkat Adopsi
Sebuah aset kripto dapat dikatakan blue chip ketika didukung oleh banyak lembaga dan institusi yang memiliki reputasi baik, sehingga aset kripto tersebut menjadi kredibel dan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.
Selain itu, tingkat adopsi menjadi salah satu penentu sebuah aset kripto blue chip dalam merambah pasar yang ingin dijangkau, dengan maksud ketika perkembangan serta kecepatan sebuah inovasi teknologi dapat diperoleh dan digunakan oleh publik secara mudah dan merata.
Tingkat ini dapat diwakili oleh jumlah anggota masyarakat yang mulai menggunakan teknologi atau inovasi baru selama periode waktu tertentu. Tingkat adopsi berguna untuk melihat seberapa banyak teknologi tersebut dapat diterapkan, dikembangkan dan diimplementasikan.
3. Nilai Kapitalisasi Pasar dan Likuiditas
Nilai kapitalisasi pasar yang tinggi tentu menjadi faktor penting penentu aset kripto blue chip. Walaupun tidak ada nilai pasti yang menjadi indikator, sebuah aset kripto dapat dikatakan sebagai blue chip jika nilai kapitalisasi pasarnya sangat besar bila dibandingkan aset kripto lainnya.
Likuiditas juga menjadi salah satu indikator yang dapat mempertimbangkan aset kripto dikatakan sebagai blue chip, dikarenakan semakin tinggi likuiditas sebuah aset kripto maka semakin mudah pula kegiatan transaksi perdagangan jual dan beli aset tersebut di pasar. Untuk melihat nilai kapitalisasi pasar dan likuiditas sebuah aset kripto, investor dapat memantaunya secara berkala di CoinMarketCap.
4. Volatilitas
Secara umum, aset kripto memang suatu aset yang bergerak secara fluktuatif jika dibandingkan beberapa instrumen investasi lainnya. Namun, ada beberapa aset kripto yang memiliki volatilitas yang lebih rendah sehingga harganya jauh lebih stabil dibandingkan aset kripto lainnya, kecuali stablecoin yang memang nilai nya di-peg atau di patok dengan nilai mata uang asli seperti dolar Amerika Serikat (AS).
“Keempat indikator tersebut dapat digunakan secara bersamaan untuk menentukan apakah aset kripto tersebut termasuk sebagai blue chip atau tidak,” kata Panji.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR