CEO dan salah seorang pendiri platform streaming film Netflix Inc Reed Hastings mengundurkan diri dari jabatannya.
co-CEO Ted Sarandos dan COO Greg Peters akan menjadi CEO Netflix yang baru menggantikan Reed Hastings. Reed Hastings akan menjabat sebagai ketua eksekutif Netflix.
"Ini adalah keadaan yang amat sulit, karena COVID dan tantangan yang dialami bisnis kami baru-baru ini. Tapi, mereka berdua bisa melewati dengan sangat baik...jadi dewan dan saya yakin ini adalah saat yang tepat untuk menjadikan penerus saya," kata Reed Hastings dalam keterangan resmi.
Sebagai informasi, Netflix kehilangan sejumlah besar konsumen pada paruh pertama 2022 dan sahamnya nyaris jatuh 38 persen tahun lalu.
Pada kuartal keempat 2022, Netflix mendapat 7,66 juta pelanggan, mengalahkan perkiraan Wall Street yang hanya 4,57 juta pelanggan.
Kenaikan pelanggan Netflix berkat serial "Wednesday" dan "Harry and Meghan" yang sukses merebut hati penonton. Hastings sendiri mendirikan Netflix sebagai rental DVD pada 1997, bermula dari rasa kesalnya karena harus mengembalikan film "Apollo 13" dan mendapat denda 40 dolar Amerika Serikat (AS) karena terlambat.
Pada 2007, Netflix mengubah model bisnis menjadi layanan streaming video. Kehadiran platform itu mengguncang Hollywood, para pesaing juga menggelontorkan miliaran dolar untuk layanan seperti itu.
Jumlah Pelanggan Naik
Netflix melaporkan jumlah pelanggannya bertambah 2,4 juta orang pada kuartal ini usai sebelumnya sempat kehilangan 1,2 juta orang pada dua kuartal terakhir. Padahal, Netflix hanya menargetkan kenaikan pelanggan hanya satu juta orang.
Laporan mengungkapkan kalau 1,4 juta pelanggan dari total angka tersebut berasal dari kawasan Asia Pasifik. Jumlah pelanggan baru Netflix juga meroket di wilayah lain seperti Amerika Serikat dan Kanada, Eropa, Timur Tengah dan Afrika, hingga Amerika Latin.
Konten-konten yang mendorong kesuksesan tersebut adalah Monster: The Jeffrey Dahmer Story dengan 824 jam tayang. Stranger Things Season 4 juga ditonton hingga 1,35 miliar jam tayang.
Netflix juga berencana menambah lebih banyak video game hingga 55 judul. Perusahaan terinspirasi dari Cyberpunk: Edgerunners yang menghasilkan peningkatan jumlah pemain Cyberpunk 2077 .
Netflix menargetkan jumlah pelanggan baru di kuartal selanjutnya mencapai 4,5 orang.
Sebelumnya, Netflix memprediksi keuntungan bersih dengan 1 juta pelanggan pada kuartal ketiga.
Namun, kenyataannya melebihi ekspektasi. Perusahaan juga melaporkan pendapatan USD7,93 miliar pada Q3 2022, sedangkan analis memperkirakan USD7,85 miliar.
Netflix mengalami dua kuartal yang sangat suram dalam beberapa bulan terakhir. Platform kehilangan total 1,2 juta pelanggan secara global. Ini mendorong PHK besar-besaran terjadi dan perampingan departemen animasi yang baru.
Namun, dengan hadirnya paket berlangganan yang didukung iklan pada November mendatang, perusahaan berpotensi menjangkau pelanggan baru yang mencari cara streaming yang lebih murah. Netflix mengumumkan pekan lalu, paket "Basic with Ads" dibanderol USD6,99 per bulan dan mencakup empat hingga lima menit iklan per jam untuk acara serial dan film.
“Reaksi dari pengiklan sejauh ini sangat positif, dan kami percaya bahwa lebih banyak pilihan, terutama untuk konsumen yang lebih sadar harga, akan menghasilkan pendapatan tambahan yang berarti dan laba operasional dari waktu ke waktu. Meskipun demikian, ini masih sangat awal, dan karena kami menjaga paket yang ada bebas iklan, kami membutuhkan waktu untuk membangun basis keanggotaan kami dan pendapatan iklan terkait," kata Netflix
Garap cloud gaming
Netflix mengungkapkan keseriusannya dalam menggarap platform game cloud-nya sendiri. Dalam konferensi TechCrunch Disrupt, VP Gaming Netflix Mike Verdu mengumumkan dua berita tentang terjunnya Netflix ke dalam industri gim.
Verdu mengatakan perusahaan "secara serius mengeksplorasi penawaran cloud gaming." Perusahaan juga akan membuka studio gim baru di California Selatan.
"Ini nilai tambah. Kami tidak meminta Anda untuk berlangganan sebagai pengganti konsol," kata Verdu dikutip dari TechCrunch.
"Ini model bisnis yang sama sekali berbeda. Harapannya adalah seiring waktu itu menjadi cara yang sangat alami untuk bermain gim di mana pun Anda berada," ucapnya.
Lebih dulu dari Netflix, Google dan Amazon juga menghadirkan layanan streaming cloud gim yang sama, masing-masing disebut Stadia dan Luna.
Namun, layanan tersebut berjuang untuk mendapatkan pengguna. Sayang, belum lama ini Google dikabarkan akan menutup Stadia pada Januari 2023.
Verdu menganggap produk-produk ini mengalami kesulitan karena model bisnis mereka, bukan teknologi itu sendiri.
Di samping itu, baik Stadia dan Luna memiliki kontroler khusus. Tetapi, Verdu enggan mengatakan apakah Netflix akan mengeluarkan kontroler khusus ke depannya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR