Menyusul viralnya ChatGPT, kini generative artificial intelligence atau generative AI menjadi topik hangat di antara pakar teknologi, investor, pembuat kebijakan, dan di tengah masyarakat. Bagaimana teknologi ini dapat dimanfaatkan oleh bisnis?
Seperti tercermin dari namanya, generative AI memiliki kemampuan memproduksi atau menghasilkan karya digital baru, berupa teks, citra, musik, percakapan, kode pemrograman, atau video.
Baca juga: Apa Itu Generative Artificial Intelligence dan Contoh-contohnya
Jenis artificial intelligence ini sebenarnya bukan konsep baru. Generative AI mulai populer di tahun 2014 dengan diperkenalkannya generative adversarial networks (GAN). Arsitektur deep learning ini dapat menciptakan citra yang realistis, misalnya wajah manusia, berdasarkan sekumpulan citra yang pernah ia lihat sebelumnya dalam proses latihan.
Kemudian pada tahun 2017, hadir Transformer, sebuah arsitektur deep learning yang melandasi large language model (LLM), seperti GPT-3, LaMDA, dan Gopher. Transformer dapat menghasilkan teks, kode software, bahkan struktur protein.
Variasi dari Transformer adalah vision transformer yang dimanfaatkan untuk tugas-tugas yang terkait visual, misalnya klasifikasi gambar. Versi sebelumnya dari DALL-E menggunakan transformer untuk menghasilkan gambar dari teks.
Generative AI memanfaatkan input (data yang dicerna sistem dan instruksi user) dan pengalaman (interaksi dengan user yang membantu sistem mempelajari informasi baru dan apa yang benar/salah) untuk menghasilkan yang benar-benar baru.
Akan Makin Hype
Hype tentang generative AI ini diprediksi akan terus tumbuh. Dalam laporan yang berjudul “Emerging Technologies and Trends Impact Radar for 2022”, Gartner pun telah memasukkan generative AI sebagai salah satu teknologi yang paling mendatangkan dampak dan berkembang pesat, yaitu dalam merevolusi produktivitas.
Prediksi Gartner adalah:
Contoh Penerapan di Lingkungan Bisnis
ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI boleh disebut sebagai terobosan di bidang generative AI. Chatbot ini tidak hanya mendemonstrasikan kemampuan generative AI untuk melakukan tugas-tugas yang lebih luas. ChatGPT juga berhasil membangkitkan sensasi viral masyarakat luas sehingga berhasil menarik minat satu juta pengguna dalam waktu lima hari sejak peluncurannya ke publik.
Kehadiran ChatGPT, dan produk generative AI lainnya serta model AI yang mendukungnya, semakin menegaskan kemampuan teknologi yang mulai merambah ranah yang sebelumnya dianggap sebagai milik manusia, yaitu kreativitas.
Kalangan bisnis pun mulai melirik generative AI dan mencari tahu cara memanfaatkannya untuk mencapai serta meningkatkan hasil bisnis. Begini contoh penerapan tool seperti ChatGPT di lingkungan bisnis, menurut pengamatan McKinsey.
Baca Juga: Lagi Viral, Apa Itu ChatGPT dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
Source | : | Venturebeat,weforum.org,Mckinsey.com |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR