Baru-baru ini beredar video berjudul Steve Jobs on ChatGPT : The Future of AI Communication itu.
Steve Jobs kembali hidup melalui rekayasa suara yang dibuat mirip dirinya dan hadir dalam konten video singkat milik akun YouTube Synthetic Voices beberapa waktu lalu.
Para penonton yang mendengar suara mirip Steve Jobs sedang menjelaskan soal ChatGPT, sebuah chatbot artificial intelligence buatan OpenAI.
Tentunya itu bukan Steve Jobs (Pendiri Apple) yang asli karena beliau sudah meninggal dunia melainkan sebuah voice synthesizer berbasis machine learning, yakni elevenlabs.io
"ChatGPT merupakan piranti kecerdasan buatan sangat canggih bisa memahami dan merespons bahasa manusia dengan tingkat akurasi belum pernah ada sebelumnya," kata suara Steve Jobs hasil rekayasa tersebut seperti dikutip Gizmochina.
Suara rekayasa itu sangat mirip dengan Steve Jobs karena menggunakan teknologi pengubah suara dan algoritma deep learning.
Investasi Miliaran Dolar
Microsoft resmi mengumumkan investasi miliaran dolar ke OpenAI, pengembang di balik Chabot ChatGPT untuk mengembangkan ChatGPT yang lebih canggih lagi dan mengantisipasi chat Artificial Intelligence (AI) buatan Google, Alphabet.
“Kami membentuk kemitraan ini berdasarkan ambisi bersama untuk secara bertanggung jawab memajukan penelitian AI mutakhir dan mendemokratisasi AI sebagai platform teknologi baru,” kata CEO Microsoft Satya Nadella, dikutip The Verge.
Beberapa media sebelumnya melaporkan investasi tersebut mencapai 10 miliar dolar AS. Dalam postingan blog, Microsoft mengumumkan fase ketiga dari kemitraannya melalui investasi multi-tahun senilai miliaran dolar.
Sebelumnya, Microsoft pernah menyuntik dana ke OpenAI senilai satu miliar dolar AS seperti dikutip Reuters.
Investasi terbaru Microsoft ke OpenAI itu akan meliputi pengembangan supercomputer dan dukungan cloud-computing. Nantinya, kedua perusahaan dapat mengkomersialkan teknologi AI yang dihasilkan.
“Dalam fase kemitraan ini, pengembang dan organisasi lintas industri akan memiliki akses ke infrastruktur, model, dan toolchain AI terbaik dengan Azure untuk membangun dan menjalankan aplikasi mereka,” ungkap Nadella.
Microsoft juga akan memasukkan Artificial Intelligence (AI) itu ke dalam semua produknya karena OpenAI terus mengejar penciptaan kecerdasan mirip manusia untuk mesin.
Microsoft melakukan lebih banyak sumber daya untuk menjaga kedua perusahaan di garis depan kecerdasan buatan Generative AI, teknologi yang dapat belajar dari data cara membuat hampir semua jenis konten hanya dari text prompt.
Microsoft juga telah menambahkan teknologi OpenAI ke mesin pencarinya Bing yang untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun sedang dibahas sebagai saingan potensial Google sekaligus menantang kedigdayaan Google di ranah mesin pencari.
Microsoft membeli lisensi eksklusif untuk teknologi yang mendasari GPT-3 pada tahun 2020 setelah menginvestasikan 1 miliar dolar AS (15,2 triliun) di OpenAI pada tahun 2019. Microsoft telah membangun hubungan erat dengan OpenAI dan juga berencana untuk menambahkan model teks-ke-gambar AI ke Bing yang didukung oleh DALL-E 2 OpenAI.
Baca Juga: Lagi Viral, Apa Itu ChatGPT dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR