Saat ini chatbot berbasis artificial intelligence ChatGPT milik OpenAI menjadi pembicaraan banyak orang di dunia IT karena kemampuannya yang luar biasa untuk menjawab berbagai pertanyaan.
Bahkan, Informasi yang disuguhkan jauh melebihi kemampuan Google Search sebagai mesin pencari terpopuler.
Baru-baru ini, Business Insider mencoba kemampuan ChatBot untuk memprediksi kondisi ekonomi global pada tahun ini termasuk kondisi pasar saham. Awalnya ChatGPT berkelit tidak bisa menjawabnyak karena pengetahuannya hanya sampai pada tahun 2021 dan tidak memiliki akses ke data real-time.
Namun, ChatGPT hanya mampu menjawab dengan data yang dia pegang saja seperti nilai saham dalam jangka pendek dipengaruhi oleh peristiwa tidak terduga seperti bencana alam hingga ketegangan geopolitik.
ChatGPT menyebutkan nilai saham jangka panjang akan dipengaruhi oleh kestabilan ekonomi dan laju pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Jika ekonomi dunia terus mengalami pemulihan maka bisa mendongkrak pasar. Perubahan kebijakan pemerintah dan bank sentral seperti suku bunga juga bisa berdampak pada pasar," ujar ChatGPT dalam ramalannya, dikutip dari Business Insider.
ChatGPT juga membocorkan saham yang nilainya bakal meroket yaitu saham yang bergerak di bidang teknologi digital dan teknologi berkelanjutan (sustainable) karena semua industri di dunia menuju ke arah sana.
Namun software itu meyakini ada beberapa faktor yang jadi fokus tahun ini yakni pemulihan ekonomi, perubahan kebijakan, dan peristiwa global.
"Perlu diingat ini bukan nasihat keuangan, Anda harus selalu melakukan riset sendiri dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan," ucap ChatGPT.
Bantu Lulus Ujian
Saat ini chatbot berbasis artificial intelligence (AI) ChatGPT sedang naik daun karena mampu membantu manusia melakukan banyak hal di dunia maya.
Source | : | Business Insider |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR