Menurut Berezow yang juga bergelar Ph.D di bidang mikrobiologi, soal-soal yang ia ajukan dapat diajukan dalam ujian akhir di perguruan tinggi. Dan ChatGPT disebut Berezow dapat menyelesaikannya dengan baik.
Ujian Empat Program Sekolah Hukum
ChatGPT juga baru-baru ini dinyatakan lulus ujian empat mata kuliah di University of Minnesota Law School. Hal itu diungkapkan oleh empat profesor dari sekolah tersebut melalui makalah yang baru diterbitkan.
Dalam ujian tersebut, chatbot ini menjawab lebih dari 95 pertanyaan multiple choice dan 12 pertanyaan esai. Penilaian ujian dilakukan dengan blind grading/scoring, artinya para profesor tidak mengetahui yang mana jawaban ChatGPT.
Para profesor memberikan ChatGPT “nilai yang rendah tapi lulus di empat mata kuliah,” atau setara dengan C+.
LinkedIn Python Skill Assessment
Memiliki kemampuan coding, ChatGPT pun diikutsertakan dalam LinkedIn Python skills assessment oleh platform belajar fintech online, CFTE. Assessment ini terdiri dari 15 pertanyaan pilihan ganda mengenai sintaks dan konsep bahasa Python. Tiap satu pertanyaan harus dijawab dalam waktu 90 detik.
Ujian ini dilakukan secara real time oleh ChatGPT. Artinya, pihak CFTE akan memberikan pertanyaan ke ChatGPT saat ujian berlangsung dan berpindah ke pertanyaan selanjutnya jika chatbot ini sudah memberikan jawaban.
Hasilnya cukup mencengangkan. ChatGPT tidak hanya mampu menyelesaikan ujian sesuai waktu yang ditentukan dan lulus. Chatbot ini pun ternyata mampu meraih skor yang mengalahkan 85% dari 3,9 juta programmer yang mengambil ujian yang sama.
Dengan hasil yang dicapai dalam ujian untuk berbagai bidang ini, seandainya ChatGPT adalah manusia, ia sudah berhak menyandang gelar dokter, pengacara, analis bisnis, dan programmer.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR