Sejak diluncurkan akhir tahun lalu, ChatGPT yang merupakan chatbot berbasis AI (Artificial Intelligence) terus menjadi bahan perbincangan karena kemampuan canggih yang dimilikinya.
Tak sedikit pula tokoh di industri teknologi yang mengungkapkan pendapatnya tentang teknologi besutan OpenAI tersebut.
Terbaru, pendiri perusahaan SpaceX dan Tesla, Elon musk, mengatakan bahwa dirinya khawatir kalau teknologi AI (seperti ChatGPT) memiliki resiko besar terhadap peradaban.
“Salah satu risiko terbesar bagi masa depan peradaban adalah AI,” kata Musk di “World Government Summit” di Dubai, Uni Emirat Arab, sebagaimana dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (17/2/2023).
“Namun, AI juga memiliki dampak positif dan negatif--teknologi ini memiliki potensi besar, kemampuan besar, tetapi juga memiliki bahaya besar," kata pria yang juga pemilik Twitter itu.
Sementara mobil, pesawat terbang, dan obat-obatan harus mematuhi standar keamanan regulasi, AI juga diketahui saat ini belum memiliki aturan atau regulasi untuk mengendalikan perkembangannya.
Oleh karena itu, Musk menilai bahwa regulasi perkembangan AI perlu ada. “Saya pikir kita perlu mengatur keamanan AI, sejujurnya,” kata Musk.
Dengan adanya regulasi AI tersebut, menurut Musk "Mungkin nantinya sedikit memperlambat AI, tapi saya pikir itu mungkin juga hal yang baik.”
Seperti diketahui, Musk juga merupakan salah satu sosok dibalik berdirinya perusahaan OpenAI. Musk meninggalkan kursi dewan di OpenAI pada 2018 dan tidak lagi memegang saham perusahaan tersebut.
“Awalnya (OpenAI) dibuat sebagai open-source nonprofit. Sekarang menjadi closed-source dan profit. Saya tidak lagi memiliki saham di OpenAI, saya juga bukan anggota dewan, dan saya juga tidak mengendalikannya dengan cara apa pun,” jelas Musk.
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa alasan awal di balik pengembangan inovasi di OpenAI adalah untuk memerangi standar keamanan yang rendah dari perusahaan teknologi lain.
Itu menyatakan perusahaan dimulai karena, "Google tidak cukup memperhatikan keamanan untuk AI," ucap Musk.
Menariknya, Google kini telah meluncurkan chatbot AI pesaing ChatGPT yang mereka namai dengan Bard.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR