OpenAI sukses memperkenalkan produk canggihnya ChatGPT, sebuah chatbot berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mampu membantu manusia mengerjakans segala hal dan memberikan pengalaman baru terhadap produk AI yang ramah kepada masyarakat.
Dibalik kesuksesan OpenAI mengembangkan ChatGPT, ada sosok Sam Altman yang merupakan CEO Open AI. Sam Altman adalah seorang entrepreneur dan investor asal Amerika Serikat yang lahir pada 22 April 1985 di Chicago, Illinois.
Dia terkenal sebagai pendiri Loopt, perusahaan teknologi yang memungkinkan penggunanya untuk berbagi lokasi mereka dengan teman-teman mereka. Saat ini, Altman adalah Presiden OpenAI, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan buatan secara aman dan bertanggung jawab.
Pada usia yang relatif muda, Altman telah membangun reputasi sebagai salah satu investor terkemuka di Silicon Valley. Dia adalah pendiri Loopt pada tahun 2005 ketika dia masih menjadi mahasiswa sarjana di Universitas Stanford.
Perusahaan itu menjadi salah satu perusahaan pertama yang mengembangkan aplikasi berbasis lokasi, dan pada 2012, Altman menjual Loopt ke perusahaan pengembang perangkat lunak Green Dot Corporation. Setelah menjual Loopt, Altman bergabung dengan startup tehnologi pertama Y Combinator sebagai seorang investor dan pada 2014 ia dipilih untuk menjadi Presiden Y Combinator yang terkenal.
Altman menggantikan pendiri Y Combinator, Paul Graham. Dia memimpin perusahaan ini selama tiga tahun dan memperluas operasinya ke luar Amerika Serikat dengan membuka kantor di Mountain View, California, dan New York City.
Altman mengatakan bahwa ia akan meninggalkan posisinya sebagai Presiden Y Combinator untuk fokus pada proyek-proyek baru, termasuk upayanya dalam membangun kecerdasan buatan yang aman dan bermanfaat untuk masyarakat.
"Setelah tujuh tahun yang luar biasa di Y Combinator, saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk mengejar proyek-proyek baru yang sangat penting bagi saya," ujar Altman dalam pernyataannya.
Pada 2016, Altman bergabung dengan OpenAI, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan buatan secara aman dan bertanggung jawab. Di OpenAI, Altman memimpin upaya perusahaan dalam mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dunia nyata yang sulit.
Altman juga dikenal sebagai seorang investor yang aktif dan telah berinvestasi di banyak perusahaan teknologi terkemuka seperti Airbnb, Stripe, Instacart, dan Reddit. Selain itu, ia juga dikenal sebagai pendukung aktif dari gerakan universal dasar penghasilan (UBI) dan telah menyumbangkan jutaan dolar untuk mendukung pengembangan dan uji coba program UBI.
Altman adalah lulusan Universitas Stanford dengan gelar dalam bidang ilmu komputer dan matematika. Dia juga dikenal sebagai seorang penganut veganisme dan sering berbicara tentang pentingnya mempromosikan kesejahteraan hewan dan lingkungan.
Altman juga memiliki latar belakang pendidikan yang cemerlang. Ia belajar matematika dan ilmu komputer di Stanford University sebelum memulai karirnya di dunia teknologi. Walaupun meninggalkan posisi yang penting di Y Combinator, Altman tetap menjadi figur yang sangat dihormati di Silicon Valley dan akan terus berkontribusi dalam perkembangan teknologi di masa depan.
Sejarah OpenAI
Sam Altman bukanlah pengembang langsung dari ChatGPT, namun proyek tersebut dikembangkan oleh OpenAI, sebuah perusahaan kecerdasan buatan yang didirikan oleh Altman dan beberapa tokoh terkemuka lainnya pada tahun 2015, termasuk Elon Musk, Sam Altman, Greg Brockman, Ilya Sutskever, John Schulman, dan beberapa pakar riset kecerdasan buatan lainnya.
Tujuan utama dari ChatGPT adalah untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan yang mampu memahami dan merespons bahasa manusia secara alami. Dengan memanfaatkan teknologi deep learning dan jaringan saraf, ChatGPT mampu mempelajari pola bahasa manusia dari data yang sangat besar dan memberikan respons yang sesuai dengan konteks dan makna kalimat yang diberikan.
OpenAI sendiri telah memproduksi beberapa penemuan dan terobosan besar dalam bidang kecerdasan buatan. Salah satunya adalah GPT-3, model bahasa alami yang canggih dan sangat dinamis, yang dapat digunakan untuk menghasilkan teks dan bahasa manusia seperti layaknya orang asli.
OpenAI juga telah melakukan banyak kerja sama dengan organisasi besar seperti Microsoft dan Google, serta melakukan riset dan pengembangan dalam bidang keamanan dan etika kecerdasan buatan, untuk memastikan bahwa teknologi yang mereka ciptakan tidak membahayakan manusia.
Di masa depan, OpenAI berencana untuk terus berkembang dan menghasilkan inovasi baru dalam kecerdasan buatan, serta memainkan peran yang semakin penting dalam membentuk masa depan teknologi dan riset global.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR