Saat ini chatbot canggih milik OpenAI yaitu ChatGPT sukses menghipnotis pengguna untuk menggunakan layanannya.
Tak heran pengguna ChatGPT sukses meroket dalam waktu sekejap dan membuat para perusahaan mesin pencari raksasa Google memperkenalkan Bard.
OpenAI dipimpin oleh beberapa investor dan begawan teknologi Sam Altam dan salah satu temannya Elon Musk. Iya, CEO Tesla dan Twitter Elon Musk ikut bergabung dengan tim mengembangkan ChatGPT.
Musk ikut mendirikan OpenAI karena ingin menjadi penyeimbang Google. Sayangnya, investasi miliaran Dolar AS Microsoft ke OpenAI membuat Elon Musk tidak senang dan membuatnya berpisah dengan OpenAI.
Musk beralasan OpenAI sudah melenceng dari apa yang dulu dicita-citakannya karena OpenAI dirancang untuk menjadi nirlaba open-source. Itulah alasan mengapa mereka dijuluki OpenAI.
"Sekarang (OpenAI) telah menjadi tertutup, perusahaan bertujuan untuk mendapat keuntungan maksimal yang dikendalikan secara efektif oleh Microsoft. Tidak seperti yang kumaksudkan sama sekali," tulisnya belum lama ini di Twitter.
Saat ini Elon Musk tidak lagi memiliki saham di OpenAI dan tidak lagi menjabat sebagai dewan komisaris.
Musk kembali meminta pengawasan terhadap A.I. ditingkatkan karena risikonya. "Menurutku, AI ini sebenarnya risiko yang lebih besar bagi masyarakat daripada mobil atau pesawat atau obat-obatan," cetusnya
"(Teknologi) ini sama-sama positif atau negatif dan sangat, sangat menjanjikan dan memiliki kemampuan yang hebat," sambungnya. Namun Elon Musk menekankan bahwa di balik kemampuan tersebut ada bahaya yang besar.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR