Baru-baru ini, banyak perusahaan teknologi mulai mengembangkan layanan mirip dengan ChatGPT, yang merupakan sebuah sistem chatbot yang menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk memproses dan memahami bahasa manusia.
Berikut adalah beberapa perusahaan yang sedang mengembangkan layanan mirip dengan ChatGPT:
Perusahaan raksasa teknologi ini sedang mengembangkan layanan chatbot yang diberi nama "Meena". Layanan ini menggunakan kecerdasan buatan yang canggih untuk memproses bahasa manusia dan memberikan jawaban yang lebih mirip dengan jawaban manusia asli. Meena juga dilengkapi dengan kemampuan untuk memahami konteks dan mengenali emosi dalam percakapan.
Google juga telah chatbot Bard. Bard berasal dari Lamda atau Language Model for Dialogue Applications (model bahasa untuk aplikasi percakapan) yang sudah ada di perusahaan sebelumnya.
Microsoft
Microsoft juga mengembangkan layanan chatbot yang disebut "DialoGPT". Layanan ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang canggih untuk memproses dan memahami bahasa manusia, dan memberikan jawaban yang lebih akurat dan relevan. DialoGPT juga dilengkapi dengan kemampuan untuk belajar dari data dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bahasa manusia.
OpenAI merupakan perusahaan yang mengembangkan ChatGPT asli. Mereka terus mengembangkan dan meningkatkan layanan mereka dengan teknologi kecerdasan buatan yang lebih canggih. ChatGPT telah menjadi salah satu chatbot yang paling canggih dalam memahami bahasa manusia, dan terus menjadi sumber inspirasi bagi perusahaan lain yang ingin mengembangkan layanan serupa.
Amazon
Amazon juga mengembangkan layanan chatbot yang diberi nama "Lex". Layanan ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan yang canggih untuk memproses dan memahami bahasa manusia, dan memberikan jawaban yang akurat dan relevan. Layanan ini digunakan oleh perusahaan untuk membuat chatbot yang dapat digunakan oleh pelanggan mereka.
Opera
Layanan browser Opera juga memperkenalkan chatbot Shorten yang letaknya berada di sidebar Opera. Shorten akan memberikan ringkasan pada sebuah topik, dengan begitu bisa memudahkan pengguna mempelajari informasi yang lebih cepat dan ringkas.
Baidu
Baidu juga ikut masuk perang AI dengan memperkenalkan chatbotnya Ernie Bot atau Wenxin Yiyan dalam bahasa China.
Meta
Pendiri dan bos Meta, Mark Zuckerberg mengumumkan telah membentuk tim khusus berfokus mengembangkan teknologi AI seperti ChatGPT. Padahal sebelumnya dia dan perusahaannya begitu fokus membangun dunia Metaversenya sendiri. Tim AI ini akan dipimpin oleh Chief Product Officer (CPO) Chris Cox. Dia mengatakan tools tersebut akan kreatif dan ekspresif untuk produk Meta seperti WhatsApp, Facebook, dan Instagram.
Spotify
Terakhir adalah Spotify yang menyematkan AI pada produk baru bernama DJ. Layanan ini seperti saat mendengarkan radio, jadi saat musik diputar maka akan ada komentar lisan untuk trek dan artis yang disukai. Namun Spotify juga membuat penggunanya mengatur rekomendasi DJ. Saat rekomendasi tidak akurat hanya tinggal mengetuk tombol fitur maka akan beralih pada genre, artis, atau mood berbeda.
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengembangkan layanan chatbot yang menggunakan kecerdasan buatan, akan semakin mudah bagi pengguna untuk berkomunikasi dengan perusahaan dan mendapatkan jawaban yang akurat dan relevan. Dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan, layanan chatbot akan terus berkembang dan menjadi semakin canggih dalam memahami bahasa manusia.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR