"Kami yakin bahwa infrastruktur AWS dan jaringan ultra-low latency l membantu kami menghadirkan solusi yang andal dan tersedia untuk memungkinkan pelanggan memanfaatkan data dalam pengambilan keputusan yang dapat ditindaklanjuti,” tambahnya.
Deloitte, organisasi jasa profesional dunia dan mitra Snowflake menyambut baik pengumuman tersebut. Chris Lewin (Pimpinan Bagian Artificial Intelligence dan Data Offering dari Deloitte Consulting wilayah Asia Tenggara) mengatakan banyak perusahaan ingin memodernisasi sistem operasi mereka untuk menuai manfaat dari fleksibilitas, skalabilitas, dan ketangkasan teknologi cloud.
"Kolaborasi kami menyatukan kemampuan canggih platform Snowflake dengan kepemimpinan Deloitte dalam strategi, analitik, dan layanan teknologi guna membantu bisnis di Indonesia mempercepat migrasi mereka ke teknologi cloud, mengurangi biaya, dan mempersingkat siklus inovasi,” katanya.
Ekspansi Snowflake di Indonesia akan membawa kekuatan Data Cloud ke banyak organisasi di seluruh Asia Tenggara, dan Snowflake akan berperan dalam penjualan, pemasaran, dan teknisi solusi. Satchit Joglekar, Direktur Regional ASEAN Emerging Markets akan memimpin Snowflake Indonesia. Dengan beroperasinya Snowflake di Indonesia, Snowflake kini memiliki kantor operasional di 30 negara.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR