WhatsApp meluncurkan dua fitur baru untuk mengatur obrolan grup supaya lebih mudah digunakan. Ada dua fitur terbaru yang merupakan pengembangan dari fitur "Komunitas" yang hadir pada 2022.
kedua fitur terbaru WhatsApp Grup adalah kontrol baru untuk admin dan fitur untuk melihat grup yang sama dengan pengguna lainnya.
Nantinya, fitur kontrol untuk admin bisa menentukan secara spesifik pengguna lainnya ketika akan bergabung dalam sebuah grup.
Dengan fitur itu, admin memiliki kontrol lebih besar atas siapa saja yang dapat bergabung. Admin dapat memilih untuk membagikan tautan undangan grupnya atau menjadikan grupnya dapat tergabung dalam komunitas.
"Grup adalah tempat orang-orang melakukan beberapa percakapan paling mendalam dan karenanya sangat penting bagi admin untuk memiliki keputusan yang jelas tentang siapa yang boleh atau tidak boleh bergabung," tulis WhatsApp dalam siaran resmi.
Fitur kedua adalah pengguna dapat mencari teman lainnya berada dalam grup yang sama. Seiring pertumbuhan "Komunitas" dengan anggota grupnya yang lebih banyak maka WhatsApp menghadirkan fitur tersebut.
Bagi pengguna, fitur itu akan berguna ketika mencari lebih spesifik teman dalam satu grupnya, terutama yang masuk dalam banyak grup.
Caranya pun mudah, pengguna tinggal mencari nama kontak pengguna lainnya di WhatsApp untuk melihat grup yang sama. Fitur ini akan mulai diluncurkan secara global dalam beberapa minggu ke depan.
Ditambah Teknologi AI
Meta akan menambahkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke dalam layanannya saat ini seperti Whatsapp, Instagram, dan Messenger pada tahun ini.
CEO Meta Platform dan Pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengatakan Meta telah membentuk divisi khusus yang fokus pada pengembangan AI generatif untuk meningkatkan layanan mereka.
"AI akan menjadi program prioritas kami untuk jangka panjang," katanya seperti dikutip Gizmochina.
Zuckerberg pun mengatakan Meta akan mengintegrasikan teknologi AI ke dalam portofolio produk perusahaan saat ini seperti Whatsapp, Messenger, dan Instagram.
"Kami mengeksplorasi pengalaman dengan teks (seperti obrolan di WhatsApp dan Messenger), dengan gambar (seperti filter Instagram kreatif dan format iklan), dan dengan pengalaman video dan multi-modal," kata Mark dalam pernyataannya.
Laporan Bloomberg mengungkapkan tim AI di Meta akan dipimpin oleh Ahmad Al-Dahle yang merupakan eksekutif pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.
Namun, Meta menegaskan perusahaan masih dalam tahap pertumbuhan AI karena menyatakan bahwa perusahaan memiliki banyak pekerjaan dasar yang harus dilakukan sebelum mencapai pengalaman yang benar-benar futuristik.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR