Pentingnya kawasan Asia Pasifik (Asia-Pacific — APAC) menjadi salah satu hal yang dikedepankan Zebra Technologies pada media briefing dengan InfoKomputer dan sejumlah media Asia Pasifik lain yang dilangsungkan pada 9 Maret 2023 lalu di Bali. Pasalnya Zebra Technologies melihat terdapat peluang besar baginya di Asia Pasifik. Seperti yang dituliskan di sini, studi IHL Group menyebutkan bahwa e-commerce retail global diprediksikan akan bertumbuh sebesar 50% dalam empat tahun ke depan sehingga mencapai lebih dari US$6 triliun dan dua pertiga darinya adalah di Asia Pasifik.
Zebra Technologies pun mengeklaim telah melakukan berbagai investasi di Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Zebra Technologies antara lain telah menghadirkan kantor pusat baru untuk Asia Pasifik di Singapura dengan pusat penelitian dan pengembangan untuk pencetakan serta menghadirkan maupun memperluas pusat servisnya di sejumlah negara Asia Tenggara. Khusus di Indonesia, perluasan pusat servis yang dilakukan Zebra Technologies membuatnya kini bisa melayani portofolio penuh dari aneka produk, utamanya printer dan mobile computer seperti handheld computer. Ke depannya Zebra Technologies memastikan pula akan terus berinvestasi di dunia, termasuk di Asia Pasifik sehingga makin bisa membantu para konsumennya dan perusahaan lain menghadapi aneka tekanan.
Misalnya dari sisi ekonomi, World Bank menilai pada tahun 2023, antara lain berkat serangan Rusia ke Ukraina, resesi global bisa saja terjadi. Di Asia sendiri, Asian Development Bank memprakirakan inflasi akan mencapai 4,2% pada tahun ini. Meskipun resesi di Asia Pasifik belum pasti terjadi, Zebra Technologies menilai dalam menghadapi resesi para organisasi seperti para konsumennya dan perusahaan lain perlu untuk melakukan pendigitalan (digitization), digitalisasi (digitalization), maupun transformasi digital. Dengan aneka produk dan solusinya, Zebra Technologies menekankan bisa membantu para konsumennya maupun perusahaan lain di Asia Pasifik melakukan pendigitalan, digitalisasi, dan transformasi digital tersebut.
Meskipun Asia Pasifik mungkin mengalami resesi pada tahun 2023, Zebra Technologies meyakini pada tahun ini addressable market-nya di Asia Pasifik akan tetap bertumbuh, hanya saja kemungkinan pertumbuhannya akan lebih rendah dibandingkan saat pandemi COVID-19. Zebra Technologies pun mengedepankan peluang baginya pada tiga industri, yakni pada retail, manufaktur, serta distribusi dan pergudangan. Dari ketiganya, retail adalah addressable market terbesar Zebra Technologies di Asia Pasifik dengan kontribusi sekitar 70%. Menilik hal ini, manufaktur serta distribusi dan pergudangan dengan addressable market-nya yang kurang lebih US$1,2 miliar sewajarnya berkontribusi sekitar 30%. Zebra Technologies sendiri mengeklaim memiliki pendapatan global yang mendekati US$6 miliar.
“Dan, Anda tahu, itu terlihat seperti resesi, Anda tahu, itu ada di gambaran, bukan? Hal itu kemungkinan akan terjadi, tetapi kami tidak tahu. Namun, saya pikir hal itu hanya berarti invensi kembali [reinvention] pada seluruh industri, bukan? Yang mana hal tersebut diperlukan untuk tetap relevan dan agar mereka berubah, bukan? Digitalisasi atau yang Anda sebut transformasi digital adalah suatu kebutuhan untuk organisasi,” ujar Ryan Goh (Senior Vice President and General Manager, Zebra Technologies Asia Pacific). “Jadi saya pikir berdasarkan seluruh hal ini, apa yang kami lakukan di sini di APAC, bukan? Jadi Anda tahu, kami, kami meningkatkan pertumbuhan di APAC dan saya akan bagikan mengapa, karena, Anda tahu, kami benar-benar melihat bahwa terdapat peluang sangat besar bagi kami di APAC,” tambahnya.
“Tetapi Anda tahu, bahwa pertumbuhan e-commerce adalah 50% dalam empat tahun ke depan dan seperti yang Ryan katakan hal bersangkutan mungkin tidak datang sepenuhnya linear, tetapi pertumbuhan bersihnya, dalam empat tahun kami sepenuhnya berharap untuk melihat pertumbuhan 50% tersebut karena itu, itu, itu adalah fundamental terhadap bagaimana orang, Anda tahu, beroperasi. Kembali, seperti yang saya bilang, kawasan ini benar-benar menjadi contoh untuk kecepatan dari hal bersangkutan terjadi,” sebut Tom Bianculli (Chief Technology Officer, Zebra Technologies).
Retail
Pada retail, berdasarkan Zebra Technologies 15th Annual Global Shopper Study, 7 dari 10 consumer di Asia Pasifik lebih menyukai berbelanja di toko luring dan di toko daring alias keduanya bukan salah satu. Mereka juga lebih menyukai toko daring yang memiliki toko luring. Sejalan dengan itu, banyak consumer di Asia Pasifik menginginkan pengalaman berbelanja yang unified pada berbagai kanal yang dimiliki toko bersangkutan. Oleh karena itu, antara lain diperlukan persediaan yang optimal dan peningkatan pengalaman berbelanja di toko luring bagi peretail yang memiliki atau akan memiliki toko daring dan toko luring.
Persediaan yang optimal adalah sehubungan memastikan stok yang tepat berada di lokasi yang tepat sehingga peretail tidak kehilangan consumer. Misalnya bila peretail memiliki beberapa toko luring, jangan sampai stok barang yang populer dibeli di salah satu toko luring sampai habis, padahal stok barang bersangkutan di toko luring lain yang barang tersebut tidak sepopuler itu dibelinya masih tersedia banyak. Begitu pula bila stok barang tersebut di fulfillment center masih banyak.
Sementara, peningkatan pengalaman berbelanja di toko luring antara lain untuk membantu menghantarkan pengalaman berbelanja yang unified antara toko daring dan luring. Pekerja garis depan di toko luring misalnya perlu dilengkapi dengan perangkat yang membuatnya bisa menjawab pertanyaan dan keinginan consumer dengan cepat dan tepat, seperti ketersedian barang yang dinginkan di toko luring itu dan lokasinya di sana untuk dilihat — hal-hal yang bisa dilakukan dengan mudah dan cepat di toko daring.
Secara spesifik, Zebra Technologies mengedepankan empat format toko untuk retail, yakni e-commerce, mass merchant, department store, dan grocery/supermarket. Adapun untuk menggapai peluang pada retail yang dimaksud, Zebra Technologies melakukannya dengan penawaran yang berfokus pada sejumlah portofolio produk, yaitu printer, barcode scanner, komputer tablet, perangkat RFID (radio frequency identification), dan SaaS (software as a service).
Manufaktur
Menurut 2023 Automotive Ecosystem Vision Study yang dilakukan Zebra Technologies, 69% manufaktur otomotif di Asia Pasifik diperkirakan akan meningkatkan belanja teknologinya pada tahun 2023. Zebra Technologies menambahkan bahwa manufaktur di Asia Pasifik menghadapi beberapa tekanan dalam dua tahun terakhir. Dua di antaranya adalah kekurangan tenaga kerja dan sulitnya untuk memprakirakan produksi. Peningkatan belanja teknologi antara lain untuk menghadirkan intelligent factory serta predictive operations dan visibilitas rantai suplai bisa menjadi jawabannya.
Zebra Technologies menjelaskan bahwa intelligent factory adalah sebenarnya mengenai menbuat pekerja garis depan terkoneksi sehingga bisa mendorong lebih banyak pengambilan keputusan, menambahkan pekerja garis depan dengan berbagai hal sehingga menjadi lebih cerdas untuk meningkatkan aneka proses dan efisiensi. Dengan intelligent factory seperti yang dimaksud, meskipun tenaga kerja yang ada sekarang jumlahnya lebih sedikit dari sebelumnya, produktivitas yang dihasilkan adalah sama atau lebih baik.
Adapun predictive operations bisa membuat manufaktur menjadi lebih baik dalam menghadapi kejadian-kejadian yang memengaruhi operasi; bisa mencegahnya sebelum terjadi. Visibilitas rantai suplai sendiri membuat manufaktur bisa mengetahui kondisi suplai dari bahan-bahan sehubungan produksi. Keduanya bisa membantu manufaktur untuk tidak memproduksi lebih sedikit dari seharusnya maupun tidak memproduksi lebih banyak dari seharusnya; memproduksi dengan jumlah yang tepat.
Distribusi dan Pergudangan
Pada distribusi dan pergudangan, dari 2027 Global Warehouse Vision Study yang dilaksanakannya, Zebra Technologies menemukan 87% pengambil keputusan setuju bahwa teknologi baru diperlukan untuk tetap kompetitif pada era on-demand economy saat ini serta mereka mengakselerasi lini masa dan meningkatkan pembiayaan. Didorong oleh e-commerce, on-demand economy membuat perusahaan distribusi dan pergudangan perlu untuk menjadi lebih lincah demi memenuhi ekspektasi consumer yang terus berevolusi. Seperti yang telah disebutkan menambahkan teknologi dalam berbagai aspek operasi adalah diperlukan. Selain itu, hal-hal lain seperti model pengantaran last mile baru juga diperlukan.
Teknologi baru yang bisa digunakan perusahaan distribusi dan pergudangan antara lain adalah yang bisa membantu mengambil keputusan berdasarkan data real-time. Dengannya perusahaan bisa menjadi lebih lincah sehingga bisa memenuhi keinginan consumer yang terus berevolusi seperti pengiriman barang yang lebih cepat. Terus membangun gudang agar makin dekat ke consumer adalah tidak sustainable. Penggunaan teknologi baru bisa mengoptimalkan waktu pengiriman barang sehingga bisa menjawab keinginan consumer bersangkutan.
Begitu pula dengan model pengantaran last mile baru. Bila sebelumnya untuk menekan biaya, pengiriman last mile dilakukan dengan mengumpulkan banyak barang terlebih dahulu baru kemudian diantar satu-satu, berkat ekspektasi consumer akan pengiriman barang yang lebih cepat tadi, pengiriman last mile sekarang dilakukan dengan mengumpulkan lebih sedikit barang dan kemudian diantar satu-satu. Alat-alat yang digunakan tentunya perlu dioptimalkan untuk hal tersebut.
Adapun untuk manufaktur serta distribusi dan pergudangan, Zebra Technologies secara khusus mengedepankan industri elektronik, otomotif, dan farmasi. Sementara, untuk mencapai peluang pada manufaktur serta distribusi dan pergudangan yang dimaksud, Zebra Technologies melakukannya via penawaran yang berfokus pada beberapa portofolio produk, yakni mobile computer, komputer tablet, perangkat RFID, dan FIS-MV (factory information system-machine vision).
KOMENTAR