Keahlian di bidang digital seperti coding kini semakin dibutuhkan seiring dengan berkembang pesatnya implementasi teknologi digital di berbagai industri saat ini.
Oleh karena itu, keahlian digital tentunya penting untuk dipupuk sedini mungkin atau sejak duduk dibangku sekolah agar bisa menghadirkan SDM berkualitas di masa depan.
Untuk mengasah keahlian digital seperti coding bisa dilakukan dengan mengikuti kursus dan juga mengikuti kompetisi.
Untuk kompetisi sendiri, contohnya baru-baru ini yang diadakan oleh Alhazen Academy.
Lembaga kursus dan konsultan pendidikan tersebut mengadakan kompetisi coding bertajuk “National Coding Competition (NCC)” pada 18-19 Maret 2023, yang berlangsung di dalam event Muslim Life Fair, JIEXPO Kemayoran, Jakarta.
Pada hari pertama tanggal 18 Maret, kompetisi diikuti oleh 106 orang peserta dari berbagai kategori mulai dari SD, SMP, dan SMA/SMK. Peserta diberikan waktu hanya 1 jam untuk live coding secara offline.
Acara dibuka oleh MC pada pukul 10.30 WIB, para peserta yang berkompetisi dibagi menjadi 3 sesi.
Sesi pertama pada pukul 11.00 WIB s/d 12.00 WIB, sesi kedua dimulai pada pukul 14.00 WIB s/d 15.00 WIB, lalu sesi ketiga dimulai pada pukul 16.00 WIB s/d 17.00 WIB.
Agenda yang dilaksanakan di hari pertama dalam kompetisi ini, babak penyisihan untuk mendapatkan grand finalis 9 orang peserta terbaik untuk keseluruhan ketegori yang dilombakan, yaitu; Animation & Game Project, Game & Mobile Development, dan Website Development.
Penilaian pada hari pertama fokus kepada ide kreatif dan konsep, tampilan, serta sistem yang dibangun, penilaian ini dilakukan oleh juri pada babak penyisihan.
Sedangkan di hari kedua penilaian dilakukan berdasarkan menyampaikan konsep project yang dibuat.
Kompetisi coding ini sendiri diharapkan mengasah kemampuan coding para peserta dan kemampuan mempresentasikan projectnya sehingga dapat mencetak generasi emas.
Kegiatan pada hari kedua 9 finalis melakukan presentasi di panggung utama dan dinilai langsung oleh juri tamu; Fadel Muhammad (Product Management at Flip), Gilang Ari Saputra (Data Scientist at Indo Premier Sekuritas), Ibnu Sina Wardy (Founder & Chairman at GITS Indonesia).
Selain dari penilaian dari juri, pengunjung yang hadir pun diikutsertakan bisa memilih peserta pilihannya melalui voting dengan scan barcode yang ditampilkan pada layar panggung.
Dari hasil presentasi proyek yang dilakukan grand finalis di hadapan dewan juri tamu, peserta lain, dan pengunjung Muslim Life Fair serta hasil penilaian, dari masing-masing kategori yang dilombakan didapati hasil.
Pemenang untuk kategori Animation & Game Project, juara 1 Prince Enver Veysel, juara 2 Anja Ruci Berlian, dan juara 3 Haykal Ramadhan Delfasa.
Untuk kategori Game & Mobile Development, juara 1 Aurell Ghania Ramadhani, juara 2 Muhammad Raihan Fatilla, juara 3 Faroz Rezaldi Wangsa.
Kemudian untuk kategori Website Development, juara 1 Syiffa Noriza Nafasyah, juara 2 Amelia Cahyani, dan untuk juara 3 Rokan Subhi Faradiansyah.
Pemenang pada masing-masing kategori, untuk juara 1 berhak mendapatkan total hadiah sebesar Rp5.500.000, juara 2 mendapatkan total hadiah sebesar Rp3.750.000.
Dan untuk juara 3 mendapatkan total hadiah sebesar Rp2.000.000. Hadiah yang didapatkan tersebut juga sudah termasuk beasiswa kelas coding di Alhazen Academy.
Kompetisi ini sendiri digelar bukan hanya untuk mencari pemenang saja, tapi Alhazen Academy memiliki tujuan untuk memberikan pengalaman kepada para peserta, sehingga menumbuhkan semangat dan rasa percaya diri untuk terus berkembang dan memunculkan ide kreatif dan inovasi dari anak.
Bagi yang tertarik untuk mendapatkan informasi serta keseruan dari event National Coding Competition ini bisa mengikuti ikuti akun Instagram @alhazenacademy.
Atau kunjungi situs web www.alhazen.academy untuk mengetahui kelas coding lainnya yang ada di Alhazen Academy.
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR