Inisiatif tersebut dilakukan dengan pengalokasian dana sebesar Rp25 triliun untuk membangun berbagai program pengembangan infrastruktur Teknologi Informasi dan komunikasi yang akan memberikan akses yang merata ke internet, mendorong transformasi digital di sektor ekonomi dan pemerintahan bersama tujuan lainnya.
"Membangun fondasi digital yang kuat sangat penting di era digital saat ini. Seiring dengan semakin terdistribusinya organisasi dan pengguna, kebutuhan akan akses ke aplikasi di mana saja dan kapan saja membutuhkan transformasi jaringan untuk menghadirkan konektivitas tanpa gangguan dengan tetap menjaga keamanan,” ujar Marina Kacaribu, Managing Director, Cisco Indonesia
Dua pertiga (67%) responden di Indonesia percaya bahwa ketika masalah terkait konektivitas sering terjadi, hal tersebut dapat menghambat karir para pekerja jarak jauh.
Di sisi lain 28% menyatakan bahwa perusahaan mereka masih membutuhkan infrastruktur jaringan yang tepat.
Perusahaan perlu memodernisasi infrastruktur Teknologi Informasi mereka dengan teknologi SD-WAN untuk menghubungkan pengguna, perangkat, dan Internet of Things (IoT) ke sistem, aplikasi, dan data secara aman dengan manajemen terpadu yang disertai administrasi kebijakan keamanan.
Pergeseran ke era yang semakin terdigitalisasi akan menuntut perubahan pada ruang fisik seperti kantor dan fasilitas kesehatan, di mana ruang-ruang tersebut perlu ditata kembali agar inklusif bagi lingkungan kerja yang hybrid.
Sebuah survei baru-baru ini mengungkap peningkatan signifikan pada karyawan yang bekerja dari rumah saat ini menunjukkan bahwa 98% rapat akan memiliki setidaknya satu peserta yang ikut secara jarak jauh.
Namun, hanya 6% dari ruang rapat dan ruang kelas di seluruh dunia yang memiliki fitur video.
Dengan 91% pekerja di Indonesia mengatakan bahwa mereka ingin bekerja dalam model kerja hybrid atau dengan sepenuhnya jarak jauh di masa depan, menunjukkan semakin jelasnya bisnis saat ini harus menjembatani kesenjangan dalam normalitas kerja yang baru ini.
Marina mengatakan, "Di tahun mendatang, pekerjaan hybrid akan memaksa industri dan perusahaan dengan ruang kerja fisik untuk memikirkan kembali ruang kerja mereka agar dapat mendorong lingkungan yang inklusif.”
“Hal ini akan terwujud melalui kolaborasi yang semakin erat antara departemen Teknologi Informasi, SDM, dan fasilitas, dimulai dari mengintegrasikan fitur-fitur inklusif seperti kecerdasan audio bertenaga AI, background noise cancellation atau peredam kebisingan yang melengkapi ruang kerja fisik untuk kolaborasi hybrid yang lancar dan aman hingga kebijakan karyawan dan pedoman perusahaan dapat diperbarui guna memastikan semua karyawan mendapatkan imbalan yang adil dalam jangka panjang, di mana pun mereka bekerja," sambungnya.
Dalam sebuah studi terbaru dari PWC, diproyeksikan bahwa bisnis dan layanan yang digerakkan oleh 5G dapat memberikan kontribusi sekitar Rp2,8 kuadriliun kepada perekonomian pada tahun 2030.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR