Berdasarkan laporan Culture Rising Trends Report 2023 yang dirilis Meta, topik Fesyen, Kuliner, dan Entertainment menjadi topik yang mendorong percakapan di Facebook. Pilihan topik senada juga terlihat dalam konten yang menjadi favorit orang Indonesia di Reels.
Fitur dalam Facebook seperti Show More/Show Less dikerahkan untuk membantu AI dalam menentukan konten yang diminati pengguna. AI juga membantu mengidentifikasi akun dan konten yang tidak sesuai dengan standar komunitas sehingga membangun ekosistem yang aman dan positif. Dengan terus mengembangkan teknologi AI, Facebook dapat terus memberikan pengalaman terbaik bagi penggunanya.
KREATOR
Facebook akan terus meluncurkan berbagai fitur untuk membantu kreator. Salah satu fitur yang baru diluncurkan di Indonesia adalah Mode Profesional untuk Profil, yang bertujuan untuk mengintegrasi akses terhadap fitur-fitur kreator yang lebih profesional dan membuka peluang untuk monetisasi.
Reels terus menunjukkan tren pertumbuhan positif di Facebook. Data global Meta menunjukkan bahwa jumlah Reels yang ditonton di Facebook and Instagram meningkat dua kali lipat tahun lalu. Jumlah Reels yang dibagikan ulang atau reshare bahkan bertumbuh lebih cepat lagi: dua kali lipat di Facebook dan Instagram di 6 bulan terakhir.
Pertumbuhan ini disebabkan oleh kemampuan AI yang mendorong konten yang spesifik, sesuai dengan minat pengguna. Fitur cross-sharing yang memungkinkan kreator untuk membagi konten secara langsung dari Instagram ke Facebook juga terbukti memperluas jangkauan mereka, seperti kreator Karmalogy yang merekam pertumbuhan penontonnya hingga 30% setelah mengaktifkan fitur cross-sharing dari Instagram ke Facebook. Uji coba fitur iklan di Reels juga telah dilakukan di beberapa negara termasuk Indonesia, yang diharapkan bisa membantu kreator memperoleh pendapatan dari konten yang mereka tayangkan di Facebook.
“Facebook tetap memainkan peran penting bagi pertumbuhan ekosistem kreator di Indonesia. Facebook menawarkan format konten yang variatif dan ada peluang besar lewat Reels. Yang terutama, kekuatan Facebook berada pada jangkauan audiens yang luas; tak hanya di kota-kota besar tapi ke seluruh pelosok Indonesia dan bahkan ke mancanegara. Ini mengapa kami terus melihat pertumbuhan dan diversifikasi kreator yang luas di Facebook dan kami akan terus berinvestasi bagi kreator di Indonesia lewat pengembangan fitur, peluang monetisasi, dan program pelatihan,” ujar Revie Sylviana, Direktur Kemitraan Kreator untuk Meta di Asia Tenggara dan Emerging Markets.
LAYANAN PESAN (MESSAGING)
Bagian lain dari memberikan pengalaman terbaik kepada pengguna adalah memberikan kemudahan untuk membagikan apa yang mereka temukan di Facebook melalui layanan pesan – kapan saja di mana saja, tanpa perlu beralih ke aplikasi lain.
Percakapan via layanan pesan adalah cara yang paling sering digunakan orang untuk terhubung dan membagikan apa yang mereka temukan di Facebook. Saat ini, lebih dari 140 miliar pesan di seluruh dunia dikirim lewat aplikasi-aplikasi Meta setiap harinya. Di Facebook dan Messenger secara global, jumlah orang yang telah mencoba fitur Obrolan Komunitas (Community Chat) meningkat 50% pada Desember 2022.
Di Indonesia, data dari Ramadan tahun lalu menunjukkan bahwa 7 dari 10 orang menggunakan layanan pesan instan dari Meta selama Ramadan dan Idul Fitri. 3 dari 4 konsumen menggunakan layanan pesan instan dari Meta selama Ramadan dan Idul Fitri untuk berinteraksi dengan bisnis.
“Kemudahan untuk berbagi dan terkoneksi adalah hal yang penting bagi masyarakat Indonesia, tak hanya untuk kebutuhan sehari-hari tapi juga untuk pengembangan bisnis mereka. Meta menawarkan solusi ini lewat ketiga platform kami yakni Facebook, Instagram dan WhatsApp. Ini mengapa kami juga mengerahkan fokus pada inovasi fitur-fitur layanan pesan, baik untuk konsumen dan bisnis, untuk bisa terus mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” tutup Pieter.
Baca Juga: Meta dan Snap dkk Bakal Ketiban Durian Runtuh Bila TikTok Diblokir
Baca Juga: Mirip Twitter, Meta Hadirkan Layanan Verifikasi Centang Biru di AS
Baca Juga: Meta Bikin Platform Teks Mirip Twitter, Jumlah Karakter Lebih Banyak
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR