Perusahaan di bidang cyber security, F5 memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk perlindungan yang lebih mumpuni terhadap aplikasi dan API.
Sejumlah kemampuan berbasis AI yang baru dirilis ini disebut F5 akan memberikan perlindungan dan kontrol komprehensif dalam mengelola aplikasi dan API (Application Programming Interface) di lingkungan on-premise, cloud, dan edge.
Khususnya peningkatan pada machine learning akan memberikan kemampuan advanced API endpoint discovery, deteksi anomali, telemetri, dan analisis perilaku pada portfolio keamanan cloud yang digunakan pelanggan F5. Dengan adanya kemampuan ini, organisasi dan perusahaan dapat memberikan pengalaman yang lebih aman kepada end user-nya ketika berinteraksi di kanal digital.
Dengan adanya kemampuan baru ini, menurut F5, pelanggan dapat memperkuat postur keamanannya dengan analysis engine yang terus ditingkatkan dan penegakan kebijakan terpadu (unified policy enforcement). Kemampuan ini memungkinkan komunikasi app-to-app yang aman melalui API yang terus divalidasi dan dipantau, sehingga tim cyber security tidak menghabiskan waktu untuk mengoreksi false positive dan dapat mempercepat penerapan layanan baru.
Hybrid Makin Dilirik Perusahaan
Penyempurnaan serta penawaran managed service bagi perusahaan dan penyedia layanan disebut F5 akan akan mempercepat momentum Distributed Cloud Services yang F5 diperkenalkan pada tahun 2022. Kemudian F5 memperkuat layanan cloud terdistribusi ini dengan solusi jaringan multi cloud yang baru-baru ini dirilis.
Laporan F5 2023 State of Application Strategy (SOAS) Report mengungkapkan preferensi organisasi modern terhadap solusi hybrid. Dalam laporan ini , F5 mencatat sebanyak 85% responden telah menerapkan aplikasi dan API di lingkungan terdistribusi yang terdiri dari beberapa public cloud, lingkungan on-premises dan edge.
Lebih dari 20% responden diketahui menerapkan aplikasi dan API di enam lingkungan berbeda. Sementara itu, tim keamanan berupaya memberikan perlindungan dan visibilitas yang konsisten terhadap area surface attack yang semakin luas.
F5 mengungkapkan bahwa banyak solusi perlindungan aplikasi web dan API (WAAP) kontemporer mengandalkan produk tunggal yang disediakan oleh vendor CDN (Cloud Delivery Network). Sementara produk tersebut yang tidak dapat mengimbangi skala aplikasi di luar aplikasi berbasis cloud dan kurang mumpuni ketika dideploy di lingkungan on-premises, public cloud, atau di lokasi edge lainnya.
“Semakin banyak organisasi di Indonesia menggunakan aplikasi dan API sebagai building block untuk pengalaman digital pelanggan mereka, dan kami melihatnya sekarang melalui akses digital untuk bekerja, belanja, pergi ke bank digital, serta booking travel,” kata Kara Sprague, EVP and Chief Product Officer, F5.
Menurut Kara Sprague, pengumuman pembaruan ini menjadi kelanjutan misi F5 untuk secara radikal menyederhanakan aplikasi dan keamanan API.
"Dan memberdayakan pelanggan dalam mengakselerasi inovasi digital dengan keyakinan akan perlindungan menyeluruh, terlepas dari mana aplikasi mereka dibuat atau di mana pun mereka tinggal," ujarnya.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR