Kehadiran chatbot canggih ChatGPT sempat menimbulkan polemik di dunia pendidikan karena siswa dapat dengan mudah mengerjakan ujian dan menyelesaikan soal dengan chatbot berbasis artificial intelligence (AI) buatan OpenAI tersebut.
ChatGPT memiliki kemampuan untuk mengejakan soal ujian hingga level bawah hingga S3 sekalipun sampai menuliskan essai.
Demi menjunjung nilai sportivitas dan kejujuran, banyak instansi pendidikan di dunia termasuk di AS dan Eropa yang melarang penggunaan ChatGPT di dunia pendidikan.
Sebaliknya, Singapura mendukung penggunaan ChatGPT di sekolah karena chatbot itu dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar dengan catatan siswa tidak boleh bergantung dengan alat tersebut.
"Siswa harus memahami batasan teknologi itu (ChatGPT) dan sekolah harus bisa memanfaatkannya secara efektif agar dapat meningkatkan pembelajaran," kata Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing .
Chan mengatakan para tenaga pengajar dapat menggunakan ChatGPT dalam lingkungan pendidikan sembari mengajar siswa untuk memahami konsep dasar dan membimbing siswa agar tidak terlalu bergantung pada alat teknologi.
"ChatGPT dan teknologi AI generatif lainnya selalu menghadirkan peluang dan tantangan bagi penggunanya," ujarnya.
Chan menyamakan teknologi AI generatif seperti kalkulator yang mendukung siswa untuk belajar matematika, tetapi tidak menggantikan kebutuhan mereka yang harus lebih dahulu menguasai matematika dasar.
“ChatGPT dapat menjadi sarana pembelajaran yang bermanfaat hanya jika siswa telah menguasai konsep dasar dan keterampilan berpikir,” kata Chun Sing.
Chan juga menegaskan para siswa harus sadar akan perlunya integritas dan konsekuensi plagiarisme.
Pihak sekolah juga dapat mengadopsi berbagai proses untuk mendeteksi penyalahgunaan teknologi, seperti menilai kemampuan siswa dan mengidentifikasi jawaban tidak biasa yang dapat dihasilkan oleh AI.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR