ChatGPT sukses menjadi trensetter di dunia chatbot berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kini perusahaan teknologi berlomba-lomba mengembangkan chatbot AI yang mirip dengan ChatGPT.
Usai Google Bard dan Baidu Ernie Bot, Huawei siap memperkenalkan chatbot AI-nya NetGPT. Huawei baru-baru ini telah mengajukan permohonan merek dagang untuk nama tersebut ke kantor paten merek dagang China seperti dilansir Gizmochina.
Merek dagang berada di bawah Kelas 9, yang mencakup instrumen ilmiah dan saat ini terdaftar dengan status tertunda. Selain itu, tidak ada informasi yang tersedia tentang NetGPT.
Detail spesifikNetGPT tidak disebutkan dalam pengajuan merek dagang. Jika dilihat dari nama "NetGPT" tampaknya cukup jelas bahwa Huawei bermaksud mengembangkan sistem chatbot AI yang mirip dengan ChatGPT.
Dengan masuknya Huawei ke pasar AI, pelangga memiliki banyak opsi terkait chatbot AI.
Nilai Valuasi AI
Pemerintah China berambisi ingin menjadi pemain utama industri artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di dunia.
IDC memprediksi pasar AI di China akan menembus 26,44 miliar dolar AS atau Rp372 triliun pada 2026.
Pengeluaran AI di China akan mencapai 14,75 miliar dolar AS pada 2023 atau sekitar 10 persen dari total pengeluaran pasar AI dunia.
Hal itu membuat tingkat pertumbuhan tahunan gabungan untuk pasar AI China akan melampaui 20 persen selama periode 2021-2026.
Xinhua melaporkan kunci utama pertumbuhan AI masif di China adalah antusiasme perusahaan-perusahaan untuk melakukan transformasi digital dan tingginya permintaan yang beragam di pasar China.
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR