Setelah itu, ransomware Akira akan membuat file ransom note (catatan tebusan) akira_readme.txt di setiap folder yang dienkripsi. Catatan ini akan memuat informasi tentang apa yang bakal terjadi pada file-file milik korban dan juga berisi tautan ke situs web kebocoran data (data leak) dan situs web untuk negosiasi.
Setiap korbannya akan menerima password unik untuk mengakses situs web negosiasi. Situs web ini berisi sistem chat yang bisa digunakan korba untuk berkomunikasi dengan pelaku.
Sampai saat berita tentang Akira ini diturunkan oleh BleepingComputer pada tanggal 7 Mei lalu, Akira dikabarkan telah membocorkan data empat korbannya di situs web kebocoran data Akira, dengan volume data mulai dari 5,9GB hingga 259GB per perusahaan. Sementara jumlah uang tebusan yang diminta berkisar dari US$200 ribu hingga jutaan dolar AS. Para pelaku kejahatan cyber security ini juga bersedia menurunkan jumlah tebusan jika korbannya tidak meminta decryptor tapi hanya menginginkan datanya tidak dibocorkan.
Source | : | Bleeping Computer |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR