Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan laporan survei keamanan siber terbarunya tahun ini.
Hasilnya, sebanyak 66,82 persen pengguna internet di Indonesia belum pernah mengganti kata sandi (password) akun mereka.
Sebanyak 8.510 responden ikut terlibat dalam survei yang dilakukan dengan metode wawancara dengan bantuan kuisioner tersebut.
Data ini sendiri dikumpulkan pada periode 10 s/d 27 Januari 2023 dengan teknik sampling multi-stage random sampling.
Sebanyak lebih dari setengah atau 66,82 persen responden sama sekali belum pernah mengganti password mereka. Hanya ada 5,97 persen responden yang mengganti password mereka satu kali dalam satu bulan.
Mayoritas orang Indonesia malah ganti password adalah sering mengubah password maka akan lupa" (32,71 persen), tidak ada niat untuk mengubah password (31,04 persen),
tidak penting mengubah password (18,68 persen) dan responden lainnya menjawab tidak tahu sebanyak 17,57 persen.
Sebanyak 95,17 persen responden mengaku tidak pernah mengalami kerugian akibat transaksi internet. Ada 4,83 persen responden mengaku pernah mengalami kerugian dan
sebanyak 34,47 persen responden menjawab "tidak tahu".
Hanya ada 20,69 persen yang mengaku "waspada ketika menggunakan aplikasi yang meminta data pribadi"
Sisanya, ada responden yang "menggunakan kombinasi password yang tidak mudah ditebak" (16,47 persen), "mengganti password berkala" (13,85 persen, dan "hanya menggunakan aplikasi yang terverifikasi (9,41 persen).
Kasus Penipuan Online Marak
Dalam laporan itu sebanyak 10,30 persen responden pernah diganggu penipuan online. 9,28% responden mengalami perangkat yang kena virus. Sedangkan, 7,96 persen jadi korban pencurian data pribadi, hacking atau phishing.
Selain itu ada 5,55 persen yang tidak bisa mengakses akun pada aplikasi tertentu dan ada 2,55 persen untuk kasus keamanan siber lainnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR