Tetap Waspada: Sejumlah Tips Meningkatkan Perlindungan Dunia Maya
Rabu, 17 Mei 2023 | 14:00 WIB
BSSN melaporkan hampir satu miliar insiden sehubungan keamanan siber tahun lalu. Berikut sejumlah tips untuk meningkatkan perlindungan dunia maya.
Penulis: Edwin Lim (Country Director of Indonesia, Fortinet)
Ilustrasi: Freepik
Lanskap e-commerce yang berkembang di Indonesia telah menyebabkan peningkatan belanja daring dan transaksi perbankan digital di antara warganya. Meskipun ini telah menjadi dorongan yang signifikan bagi perekonomian, hal itu juga meningkatkan prevalensi dan tingkat keparahan risiko dunia maya. Meski terjadi penurunan serangan siber dari tahun 2021, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih melaporkan hampir satu miliar insiden sehubungan keaman siber tahun lalu.
Yang menjadi perhatian khusus adalah kenyataan bahwa lebih dari setengah dari serangan ini terkait dengan malware, dengan kebocoran data berada di urutan kedua. Oleh karena itu penting untuk tetap waspada terhadap penyerang dunia maya yang dapat mengeksploitasi kelemahan apa pun. Baik itu melalui platform digital yang rentan atau SMS, telepon, maupun e-mail yang menipu yang menawarkan diskon. Masyarakat Indonesia harus berhati-hati untuk memastikan lingkungan maya yang aman dan terlindungi.
Berikut adalah beberapa tips bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan perlindungan dunia maya mereka:
Saat menggunakan Wi-Fi publik, tetap aman dengan menggunakan VPN. Meskipun berbelanja dari rumah di jaringan pribadi pada umumnya aman, konsumen harus berhati-hati saat menggunakan Wi-Fi publik tanpa VPN. Jaringan ini lebih rentan terhadap pencurian data karena penjahat dunia maya dapat dengan mudah menangkap semua lalu lintas yang berpindah antara perangkat dan situs. Jika Anda berada di kafe atau pusat perbelanjaan contohnya, sebaiknya gunakan VPN untuk mengenkripsi data dan melindungi privasi Anda.
Waspadai situs e-commerce palsu. Orang Indonesia terburu-buru untuk menemukan penawaran daring terbaik. Mereka harus berhati-hati terhadap situs e-commerce palsu yang dirancang untuk mengelabui mereka agar menyerahkan kartu kredit atau informasi identitas pribadi. Konsumen harus selalu memverifikasi keabsahan suatu situs sebelum melakukan transaksi apa pun. Misalnya mereka dapat mereferensi silang reputasi dan keaslian situs dengan memeriksa ulasan. Mereka harus memastikan perusahaan memiliki alamat fisik dan nomor telepon yang terdaftar. Konsumen juga harus menghindari situs yang memerlukan pembayaran langsung dari bank, transfer digital, atau kartu hadiah mereka sebagai bentuk pembayaran.
Hindari skimming kartu kredit.Skimming kartu kredit tidak lagi terbatas pada toko ritel fisik; itu dapat ditemukan secara daring juga. Malware pengikis RAM point-of-sale (POS) telah menjadi makin populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi kartu kredit dari konsumen yang tidak menaruh curiga. Untuk menghindari skimming kartu kredit, konsumen hanya boleh melakukan transaksi dengan pengecer terkemuka yang memiliki langkah-langkah untuk melindungi pelanggan mereka dari skema tersebut. Konsumen dapat mencari pengecer dengan sistem pembayaran yang aman dan teknologi enkripsi.
Waspadai situs dan iklan yang mencurigakan. Terkadang, hanya perlu sepersekian detik di halaman web berbahaya untuk menyusup ke perangkat Anda. Konsumen harus berhati-hati terhadap situs atau iklan mencurigakan yang mengalihkan mereka dari situs tepercaya. Mereka harus menghindari mengeklik tautan yang mencurigakan dan menahan diri agar tidak mengunduh file atau perangkat lunak yang tidak dikenal.
Bisnis juga memiliki peran penting dalam memastikan arsitektur digital mereka siap untuk ketahanan dan untuk memitigasi risiko yang ditimbulkan oleh pelaku ancaman. Selain berfokus pada pengurangan kompleksitas operasional, bisnis harus menekankan integrasi, kepatuhan, interoperabilitas, analitik, kecerdasan, manajemen terpusat, dan otomatisasi. Misalnya mereka dapat menerapkan autentikasi multifaktor, enkripsi, dan pembaruan keamanan rutin untuk melindungi data pelanggan mereka. Dengan memprioritaskan keamanan dunia maya — cyber security, bisnis dapat membangun kepercayaan dengan pelanggan dan melindungi reputasi mereka.
Memastikan keselamatan dan keamanan transaksi digital sangat penting tidak hanya untuk menjaga kesinambungan operasional tetapi juga untuk mendorong keterlibatan pelanggan tanpa rasa khawatir dengan merek. Penting untuk diingat bahwa risiko serangan siber tetap tinggi. Di era digital ini, setiap individu memiliki peran untuk melindungi diri dari risiko dunia maya. Dengan tetap waspada, kita dapat menjunjung tinggi rasa saling percaya dan menjaga keselamatan dan keamanan transaksi digital di ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang.
KOMENTAR