Bagi orang dewasa, kegiatan mencari pekerjaan atau job hunting menjadi salah satu langkah tertinggi yang harus diambil untuk memasuki fase kehidupan berikutnya. Job hunting dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan ini dilakukan baik bagi orang-orang yang belum memiliki pekerjaan sama sekali atau bahkan yang sudah berkarier, tetapi merasa tidak puas dengan pekerjaan yang sedang dijalankannya.
Dilansir dari Markeeters, sebuah studi yang mewawancarai sebanyak 97.324 responden di Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand mengungkap bahwa 34% responden aktif mencari pekerjaan baru. Tiga alasan utama responden dalam mencari pekerjaan baru antara lain untuk mencari posisi yang lebih menarik dengan persentase 49%, kurangnya kesempatan perkembangan karier di tempat kerja dengan persentase 30%, dan tidak puas dengan gaji dan tunjangan di tempat kerja dengan persentase 27%.
Sayangnya, kegiatan job hunting bukanlah hal yang mudah. Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh seorang jobseeker untuk dapat ditawari sebuah posisi. Tahapan tersebut antara lain yaitu mencari pekerjaan yang cocok dengan skill yang dimiliki jobseeker, membuat resume yang dapat menarik perhatian perekrut, menulis cover letter, serta melakukan interview. Beberapa pekerjaan juga mengharuskan para pelamar untuk melakukan psikotes dan sejenisnya.
Namun, meskipun sudah melewati seluruh tahapan tersebut dengan lancar, risiko seorang jobseeker untuk tidak diterima di posisi yang ia incar selalu ada. Terkadang risiko tersebut pun dapat menjadi semakin besar karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pelamar, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Apa saja contoh dari kesalahan jobseeker yang dapat berujung penolakan? Simak pembahasan berikut agar kamu dapat menghindarinya.
8 kesalahan umum jobseeker dalam mencari pekerjaan
1. Kesalahan pada email pelamar
Kekurangan pada email yang dikirim kepada pihak HRD dari pelamar merupakan salah satu kesalahan yang paling sering dilewatkan jobseeker. Saat mengirim email, segala aspek perlu diperhatikan. Jangan biarkan bagian subjek dan body email-mu kosong. Pastikan juga alamat surelmu sudah cukup profesional.
2. Kesalahan ketik dan tata bahasa pada resume
Beberapa pekerjaan memerlukan pekerja yang dapat menaruh perhatian penuh bahkan pada detail-detail kecil sekalipun. Adanya kesalahan ketik dan tata bahasa pada resume atau cover letter dapat membuat recruiter batal mempertimbangkanmu. Oleh karena itu, sebelum mengirimkan dikirimkan kepada HRD, periksa dan pastikan terlebih dahulu bahwa resume dan cover letter-mu bebas dari segala macam typo dan grammar error, agar peluangmu untuk diterima menjadi lebih besar.
3. Menggunakan resume yang sama untuk melamar di berbagai pekerjaan berbeda
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa menggunakan resume untuk melamar di beberapa posisi yang berbeda merupakan sebuah kesalahan yang dapat berujung pada penolakan. Menyesuaikan resume agar terkait langsung dengan pekerjaan yang ditawarkan sangatlah penting, sebab hal ini akan membantu memastikan bahwa resume yang dikirim akan muncul dalam hasil pencarian sebagai "match" pada sistem pelacakan pelamar yang digunakan untuk mengelola respons. Meskipun ada kalanya resume yang sama dapat digunakan untuk melamar lebih dari satu pekerjaan, lebih baik pastikan bahwa resume yang kamu buat mencerminkan tanggung jawab spesifik dari setiap posisi yang kamu incar.
4. Melamar ke terlalu banyak posisi
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR