Perusahaan desainer chip Nvidia Corp mengungkapkan penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mampu meningkatkan desain chip.
Pembuatan chip membutuhkan puluhan miliar transistor yang terpasang pada sepotong silikon untuk membuat chip yang bekerja.
Penempatan transistor yang tepat akan berdampak besar pada efisiensi biaya, kecepatan, dan konsumsi daya chip nantinya. Karena itu, Nvidia menggunakan kombinasi teknik AI untuk menemukan cara yang lebih baik untuk menempatkan kelompok besar transistor.
Kepala ilmuwan Nvidia Bill Dally mengatakan penggunaan teknologi AI sangat penting karena perbaikan manufaktur chip sedang melambat dengan biaya per transistor dalam teknologi manufaktur chip generasi terbaru sekarang sangat mahal dari generasi sebelumnya.
"Kami menguatkan dan menambahkan lapisan kedua chip AI di atasnya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik," katayanya.
Hal itu bertentangan dengan prediksi terkenal oleh pendiri Intel Corp, Gordon Moore, bahwa chip akan selalu menjadi lebih murah dan cepat. "Anda tidak lagi mendapatkan ekonomi dari skalabilitas itu," kata Dally, seperti dikutip Reuters.
"Untuk terus maju dan memberikan lebih banyak nilai kepada pelanggan, kita tidak bisa mendapatkannya dari transistor yang lebih murah. Kami harus mendapatkannya dengan menjadi lebih pintar dalam desain," ujarnya.
Saham perusahaan semikonduktor Nvidia naik 26 persen berkat kinerja perusahaan yang positif pada kuartal I-2023.
Nvidia memperkirakan penjualan produknya tembus sekitar USD11 miliar atau Rp164,40 triliun pada kuartal saat ini.
Padahal, Wall Street memprediksi penjualan Nvidia sebesar US$7,15 miliar atau Rp106,86 triliun. Pencapaian itu membuat nilai valuasi Nvidia mencapai USD942 miliar dan tak menutup kemungkinan nilai valuasi Nvidia tembus USD1 triliun dan saham Nvidia naik 109 persen sepanjang tahun 2023.
Saat ini ada lima perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar lebih dari USD 1 triliun yaitu Apple, Microsoft, Saudi Aramco, induk Google Alphabet dan Amazon.
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR