Prestasi gemilang Nvidia itu disebabkan laris manisnya penjualan Chip AI yaitu A100 dan H100 dan permintaan chip GPU dari vendor cloud.
Chip AI menjadi semakin penting bagi penyedia cloud dan perusahaan lain yang menjalankan server dalam jumlah besar.
Sebaliknya, pendapatan kartu grafis Nvidia turun sebesar 38 persen karena kondisi ekonomi makro yang lebih lambat.
Divisi otomotif Nvidia termasuk chip dan perangkat lunak untuk mengembangkan mobil self-driving, tumbuh 114 persen dari tahun ke tahun, tetapi tetap kecil dengan penjualan di bawah USD300 juta untuk kuartal tersebut.
Kekurangan Stok
Penjualan GPU Nvidia laris manis di pasar menyusul banyak perusahaan yang mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI).
Perusahaan melihat chip GPU Nvidia sangat bagus dan kompatibel dengan alat atau solusi berbasis AI.
Dampaknya, Nvidia akan menghadapi kekurangan stok hingga akhir tahun ini dan harus memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Karena itu, Nvidia akan menggandeng TSMC untuk meningkatkan produksi chip GPU.
Teknologi chip Nvidia memiliki peran penting dibalik kemajuan teknologi AI yang menjadi dasar ChatGPT dan model berbasis AI lainnya. Saat ini chip AI Nvidia yaitu A100 dijual seharga USD40.000 seperti dikutip Gizmochina.
Selain itu, Nvidia juga akan menambah pesanannya ke pembuat chip kontrak terbesar di dunia, TSMC karena GPU A100-nya berdasarkan proses 7nm. Sedangkan H100 berdasarkan proses TSMC 4nm yang lebih canggih.
Nvidia menjual versi modifikasi dari GPU A100 dan H100 yang dijuluki A800 dan H800 (untuk menghindari sanksi AS) dengan harga 40 persen lebih tinggi dari harga aslinya.
Kekayaan Meroket
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR