Transformasi digital telah menjadi topik yang semakin relevan dan penting bagi organisasi di berbagai industri. Dalam era di mana teknologi terus berkembang dengan cepat, organisasi perlu melakukan transformasi digital untuk tetap kompetitif dan relevan di pasar yang semakin kompetitif.
Namun, sebelum melompat ke dalam perjalanan transformasi digital, penting untuk memiliki perencanaan yang matang atau roadmap IT yang akan memandu organisasi menuju tujuan yang diinginkan.
Perencanaan atau roadmap IT membantu organisasi dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai melalui transformasi digital. Dengan memiliki roadmap yang jelas, organisasi dapat menetapkan prioritas dan mengarahkan sumber daya mereka dengan efektif. Cara ini membantu mencegah upaya transformasi digital yang terfragmentasi dan tidak terfokus
Merkle Innovation Technology (MIT) dapat membantu perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital di Indonesia. Merkle sudah memiliki pelanggan di Industri dengan fokus kepada finansial, healthcare dan pemerintah. Alasan lainnya, Merkle tidak hanya perusahaan konsultasi tetapi juga sebagai pelaksana.
Ricky Utomo, Founder (MIT) menyatakan bahwa peluang pasar transformasi digital di Indonesia masih sangat besar karena banyak perusahaan yang berada di level menengah belum melakukan transformasi digital. Berbeda dengan perusahaan yang bergerak di level atas yang telah matang dan mengadopsi solusi teknologi.
"Banyak perusahaan level middle yang tata kelolanya masih manual. Kami akan membantu perusahaan Anda membuatkan sebuah strategic planning termasuk solusi dari sebuah hambatan dalam industri," ujarnya.
Masalah lainnya, umumnya perusahaan level menengah tidak memiliki Chief Technology Officer (CTO) yang bertanggung jawab melakukan transformasi digital perusahaan dan ketersediaan tim IT nya yang kurang komplit.
"Perusahaan semacam ini perlu dibantu untuk dibuatkan perencaanaan, penganggaran dan memberikan mereka pemahaman bagaimana perencanaan ini dapat mengembalikan nilai investasi IT-nya dan pembangunan IT yang berkelanjutan serta tidak sporadis," ucapnya
Pentingnya Memiliki Perencanaan IT
Banyak perusahaan di Indonesia tidak memiliki perencanaan dan tidak tahu harus memulai darimana dalam melakukan transformasi digital sehingga mereka melakukannya tanpa perencanaan dan sporadis. Tentunya, hal itu sangat merugikan perusahaan dari sisi finansial dan waktu.
Ricky menekankan bahwa banyak yang melihat bahwa untuk melakukan transformasi digital itu, tinggal panggil saja programmer untuk membuat program tanpa ada perencanaan yang holisik, matang dan jangka panjang. Transformasi digital sangat membutuhkan perencanaan dan bukan sporadis.
"Rata-rata mereka tidak memiliki roadmap yang jelas, roadmap yang ada paling banyak juga sampai tahun depan, Tahun depan, mau beli apa saja tidak ada perencanaan dan ujungnya mau kemana, tidak jelas. Apakah teknologi yang sudah ada mampu mendukung teknologi lainnya, juga tidak jelas," katanya.
"Bahkan ada perusahaan yang kepada divisi IT-nya dipegang oleh finance. Yang satu ngomong duit dan yang lainnya ngomong teknologi," katanya.
Tentunya perusahaan yang memiliki road map atau blue print transformasi digital akan membuat arah perjalannya semakin jelas dan melakukan investasi sesuai tujuan dan semua produk investasi yang dibeli sesuai kebutuhan perusahaan.
Tentunya, kehadiran road map membuat arak kebijakan perusahaan di bidang IT jelas dan terlihat sehingga dapat menciptakan efisiensi dan meningkatkan keuntungan perusahaan.
"Kita sudah tahu ujungnya mau kemana, kami membuat road map paling pendek selama 3-5 tahun. Tahun ini, saya investasi ERP. Tahun depan, saya investasi data warehouse. Tahun depannya lagi, saya investasi data analytic. Terus dalam struktur organisasi saya akan bentuk apa tahun ini?. Tim IT akan ketambahan tim apa saja," ujarnya.
Merkle selalu membuat perencanaan transformasi digital secara menyeluruh dengan melipatkan semua divisi sehingga tidak terpisah dan saling terintegrasi satu sama lain. termasuk dengan divisi bisnis.
"Kita di consulting posisinya di samping klien. Barulah kita berbicara dengan vendor. Berbebeda dengan kontraktor yang berada antara klien dan vendor. Semua roadmap belum tentu bisa dijalankan tapi kita mengevaluasi vendor mana yang mampu melakukan dan membangun sehingga tidak asal-asalan," ucapnya.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR