Sementara, untuk Arm Cortex-A720 dan Arm Cortex-A520, Arm lebih mengedepankan penghematan daya yang ditawarkan untuk frekuensi kerja alias clock yang sama. Arm menyebutkan Cortex-A720 lebih hemat daya 20% dari Cortex-A715. Begitu pula Arm Cortex-A520 yang lebih hemat daya 22% dibandingkan Arm Cortex-A510. Meskipun lebih mengedepankan penghematan daya, Arm memastikan bahwa Cortex-A720 juga bisa memberikan kinerja yang lebih baik dari Cortex-A715 bila kedunya mengonsumsi daya yang sama. Namun, Arm tidak mengatakan besaran peningkatan kinerja yang bisa diberikan Cortex-A720. Menariknya, Arm Cortex-A520 pada frekuensi kerja yang sama tidak hanya lebih hemat daya 22% melainkan juga bisa memberikan kinerja yang lebih tinggi sampai 8%.
Sejalan dengan unsur CPU baru yang lebih bertenaga, Arm DSU-120 (DSU 120) pada Arm TCS23 pun membolehkan konfigurasi yang lebih bertenaga dari Arm DSU-110 yang diperkenalkan pada Arm TCS21. Arm DSU-120 mendukung sampai empat belas core dan sampai 32 MB cache L3. Arm DSU-110 pada Arm TCS21 mendukung hanya sampai delapan core dan sampai 16 MB cache L3. Pada Arm TCS22 yang dimanfaatkan tetaplah Arm DSU-110, hanya saja mengalamai peningkatan. Meskipun begitu, dukungan sampai empat belas core dan 32 MB cache L3 baru tersedia pada Arm DSU-120.
Arm membagikan pula sejumlah peningkatan kinerja CPU yang ditawarkan TCS23 via DSU-120. Arm mengeklaim TCS23 bisa memberikan kinerja yang lebih tinggi 27% pada Geekbench 6 Multi-Core dan lebih tinggi 33% pada Speedometer 2.1. Sama-sama menggunakan klaster CPU yang terdiri dari delapan core, khusus untuk Geekbench 6 Multi-Core, konfigurasi yang digunakan Arm TCS23 adalah 1 + 5 + 2 dan bukannya 1 + 3 + 4 seperti Arm TCS22 maupun Speedometer 2.1. Sewajarnya 1 + 5 + 2 pada Arm TCS23 merujuk pada single core Arm Cortex-X4, penta core Arm Cortex-A720, dan dual core Arm Cortex-A520. Sementara, 1 + 3 + 4 pada Arm TCS22 sewajarnya merujuk pada single core Arm Cortex-X3, triple core Arm Cortex-A720, dan quad core Arm Cortex-A520.
Adapun unsur GPU, Arm TCS23 juga menawarkan beberapa GPU, yaitu Arm Immortalis-G720, Arm Mali-G720, dan Arm Mali-G620. Dari sisi kinerja, Arm Immortalis-G720 adalah yang paling tinggi, Arm Mali-G720 merupakan yang berada di tengah, dan Arm Mali-G620 adalah yang paling rendah. Arm Immortalis-G720 merupakan peningkatan dari Arm Immortalis-G715, Arm Mali-G720 dari Arm Mali-G715, dan Arm Mali-G620 dari Arm Mali-G615 yang hadir pada Arm TCS22. Arm mengeklaim Immortalis-G720 menawarkan kinerja puncak yang rata-rata lebih tinggi 15% dibandingkan Immortalis-G715. Begitu pula dengan konsumsi daya yang rata-rata lebih hemat 15%, sewajarnya untuk kinerja yang sama. Selain itu, Arm mengatakan pula bahwa Immortalis-G720 menggunakan bandwidth memori yang lebih irit sampai 40% dibandingkan Immortalis-G715. Namun, untuk yang terakhir ini, pengoptimalan driver turut berperan.
Sementara, untuk Arm Mali-G720 dan Arm Mali-G620, Arm pun mengeklaim peningkatan yang serupa dengan Arm Immortalis-G720. Dengan kata lain, Arm Mali-G720 menawarkan kinerja puncak yang rata-rata lebih tinggi 15% dibandingkan Arm Mali-G715 atau menawarkan konsumsi daya yang rata-rata lebih hemat 15% untuk kinerja yang sama, juga Arm Mali-G720 menggunakan bandwidth memori yang lebih irit sampai 40% dibandingkan Arm Mali-G715. Begitu pula halnya dengan peningkatan Arm Mali-G620 terhadap Arm Mali-G615. Namun, peningkatan yang telah dikemukakan adalah sehubungan fungsi GPU konvensional seperti bermain gim. Khusus untuk ML (machine learning), tepatnya pada 3D scene reconstruction, Arm mengatakan Immortalis-G720 bisa memberikan kinerja yang lebih tinggi 25% atau menggunakan bandwidth memori yang lebih hemat 22% dari Immortalis-G715.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR