Saat ini ada beberapa pemain utama dalam aplikasi konferensi video seperti Zoom, Google, Microsoft, Cisco dll.
Zoom Video Communications sebagai pemain utama di dalam industri memiliki beberapa strategi bisnis untuk memangkan persaingan.
Nathan Guy (Head of UCaaS at Zoom) mengatakan Zoom merupakan solusi “the best of breed” di mana Zoom dapat menciptakan layanan yang komprehensif.
"Kunci sukses kami di Indonesia, yang unik dibandingkan negara-negara yang lain, adalah melalui partnership. Membuka kemitraan seluas-luasnya untuk menjangkau seluas-luasnya ke dalam pasar. Jadi, dengan mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan di Indonesia, Zoom membangun strategi kemitraannya," ujarnya.
"Ketika kami mengatakan kami terus memberikan yang terbaik dari solusi kami, Anda mungkin langsung mengingat tentang inovasi yang baru-baru ini kami umumkan dari tools berbasi AI seperti Zoom IQ for Sales," ucapnya.
Di samping itu, Zoom juga baru-baru ini mengumumkan mengenai akuisisi Workvivo. Workvivo merupakan solusi kolaborasi all-in-one, yang mengkombinasikan tools komunikasi internal tingkat lanjut, social intranet, dan aplikasi untuk karyawan ke dalam sebuah hub pusat.
"Kami akan terus memperluas inovasi agar Zoom tetap relevan - tidak hanya dari luar, namun Zoom terintegrasi dalam bisnis Anda. Akhir-akhir ini, saya terus berbicara mengenai suara," ujarnya.
Isya Putri (Head of Business, Indonesia) mengatakan Zoom akan terus fokus pada fleksibilitas untuk bekerja dari mana saja yang didukung oleh teknologi dari Zoom. Zoom tidak akan kehilangan interaksi dengan bekerja jarak jauh dan Zoom akan menjaga perasaan inklusivitas tersebut.
"Inilah yang terus kami edukasi kepada pengguna di Indonesia. Kami tidak akan menghapuskan interaksi langsung atau face-to-face, tetapi Zoom justru membuat interaksi menjadi lebih efektif," katanya.
Zoom telah menjadi salah satu platform yang mendukung kerja di seluruh dunia, tetapi ketika cara kerja sudah mulai kembali normal, Zoom belum menjadi seperti pelengkap untuk orang bekerja, karena orang-orang tidak begitu bergantung saat kini.
Fleksibilitas
Infrastruktur teknologi Zoom saat ini menghadirkan fleksibilitas bagi karyawan yang menginginkan bekerja secara remote, mobile first, dan tidak perlu selalu berada dalam kantor.
"Kami harus mengembangkan gaya kerja yang fleksibel. Kami tidak berpikir bahwa semua orang harus berada di kantor secara tepat waktu atau semua orang harus bekerja secara remote, tetapi Anda harus dapat berinteraksi dengan pelanggan Anda sesuai dengan cara yang mereka inginkan," ucap Nathan.
Di luar infrastruktur teknologi untuk memberikan fleksibilitas kerja, Anda perlu memperhatikan perangkat-perangkat yang Anda gunakan pada desktop. Faktor penting adalah user interface perangkat yang setiap hari memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi, seperti Zoom Team Chat, Zoom Phone, Zoom Meetings, Zoom Events, dan Zoom Contact Center.
"Yang paling penting bagi perusahaan-perusahaan masa kini adalah fakta bahwa pelanggan tidak lagi hanya berada di satu tempat. Mereka ingin lebih fleksibel ketika berhubungan dengan perusahaan Anda, mereka ingin menentukan waktu dan tempat yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebagai perusahaan, kita harus bisa mengimbangi permintaan tersebut dan memberikan layanan terbaik," ucapnya.
Bantu Pemerintah
Sebagai tambahan mengenai gambaran seberapa besar Zoom ada di Indonesia, salah satunya bisa dilihat dari kerja sama Zoom untuk mendukung Presiden Joko Widodo di tahun 2021, ketika beliau ingin mengumumkan inisiatif literasi digital.
Isya menceritakan Presiden RI Jokowi ingin terhubung dengan seluruh penduduk di Indonesia dari 34 provinsi, 514 kota dan kabupaten. Zoom menyediakan kemampuan untuk lebih dari setengah juta masyarakat Indonesia agar dapat terhubung dalam satu waktu. Upaya tersebut berhasil dan mereka mendapatkan rekor MURI.
"Pak Jokowi sangat senang dan saat itu, skalabilitas kita memang besar. Lalu, kerja sama terbesar kami yang lain adalah dengan Telkomsel, di mana mereka perlu menyediakan layanan untuk sekitar 170 juta konsumen mereka pada saat itu," ucapnya.
Ada juga kerja sama kami dengan SKK Migas di tahun 2021, saat kami pertama kali launching Zoom Events. Merekalah yang pertama kali memanfaatkan solusi hybrid event kami menggunakan Zoom Events, dengan hampir 1000 peserta. Terakhir, di tahun 2022 lalu, Zoom diundang oleh G20 sebagai keynote speaker.
"Kami menghadirkan Chief of Strategy Officer dari Amerika untuk bicara di depan para menteri. Itu juga menjadi salah satu upaya yang dilakukan Zoom untuk mengedukasi beragam stakeholder di dunia bahwa sekarang dan di masa depan, bekerja itu sudah fleksibel. Tempat kerja yang fleksibel akan terus berlangsung," pungkasnya.
Mengenal Dimitri Josephine Sahertian, Instruktur Unreal Engine Kebanggaan Indonesia
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR