Setelah sukses mengadakan BUIDLRS Lounge by PINTU yang pertama di bulan April lalu, PINTU kembali mengadakan BUIDLRS dengan menggandeng komunitas ETH Indonesia.
BUIDLRS Lounge merupakan inisiasi dari PINTU sebagai wadah bagi para Builder dan Developer yang serius dalam membangun project di atas teknologi blockchain. Di Indonesia, banyak Builders yang kurang mendapatkan akses untuk saling terhubung dan berdiskusi tentang perkembangan di industri.
Melalui BUIDLRS, PINTU berusaha memecahkan masalah tersebut dengan menyediakan platform agar para Builder dapat saling terhubung, berbagi ide, dan mendapatkan update terbaru tentang industri crypto dan teknologi blockchain.
“Negara ini punya potensi besar dari segi ekonomi dan sumber daya, namun masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain dalam proyek-proyek Web3. Lewat BUIDLRS, kami berharap para Builders dapat saling mendukung untuk kemajuan produk-produk Web3 yang dibangun oleh Builder Indonesia,” ujar Jonathan Hartono, Head of Community PINTU.
Komunitas memegang peranan penting di industri crypto. Data dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) investor crypto di Indonesia nyaris menyentuh 17 juta. Dari segi jumlah komunitas secara spesifik, berdasarkan data dari meetup.com, platform online yang memfasilitasi pertemuan komunitas, komunitas yang spesifik tergabung dalam grup bertemakan cryptocurrency, cryptography, Bitcoin, Ethereum, Smart Contracts, dan lainnya mencapai lebih dari satu juta member di setiap kategori grup tersebut.
“PINTU sendiri memiliki member komunitas lebih dari 1 juta yang tersebar di berbagai kanal sosial media dan komunitas. Kami sangat proaktif dalam mendengarkan masukan yang diberikan komunitas PINTU, salah satunya terkait penentuan topik diskusi yang sedang relevan di keadaan pasar saat ini,” ujar Jonathan.
Dalam diskusi panel ini sesi 1 dengan tema "SEA as a Platform for Web3 BUIDLRS", Founder & CEO PINTU Jeth Soetoyo dan Digital Asset Research Marco membahas topik kritis termasuk di dalamnya peningkatan pengawasan regulasi di Amerika Serikat (AS), penyebaran proyek-proyek profil tinggi di wilayah Asia Pacific Accreditation (APAC), adopsi sistem pembayaran mobile, dan peran penting Indonesia dalam teknologi web2 SEA. Sesi ini menganalisis bagaimana Indonesia berpotensi memimpin ekosistem web3.
Sesi selanjutnya adalah "Scaling Ethereum: How Far L2s have Come" yang dipimpin oleh Akhri dari Parallax Network bersama Jume dari Kyber Network. Dalam sesi ini menjelaskan dasar-dasar Layer2, kebutuhannya, berbagai bentuknya, dan pro dan kontra. Diskusi lebih lanjut membahas peningkatan potensial untuk Layer2, kebutuhan untuk keragaman di L2, dan prospek masa depannya. Selain itu percakapan ini diakhiri dengan visi tentang masa depan ekosistem ETH.
Penulis | : | Dayu Akbar |
Editor | : | Dayu Akbar |
KOMENTAR