Perusahaan teknologi Meta memperkenalkan model artificial intelligence (AI) Meta Voicebox yang memungkinkan pengguna mengolah ucapan, seperti edit audio, pengambilan sampel, dan penataan gaya.
Meta Voicebox akan menantang model AI audio lainnya yaitu Vall-E dan YourTTS. Meta Voicebox dirancang berbasis model Flow Matching, yang merupakan model generatif non-autoregresif Meta terbaru, yang dapat mempelajari pemetaan yang sangat tidak deterministik antara teks dan ucapan.
"Model AI terbaru ini akan sangat membantu orang tunanetra mendengar pesan tertulis dari teman dengan suara mereka," tulis Meta seperti dilansir dari Neowin.
Meta Voicebox mampu belajar dari berbagai data ucapan tanpa harus diberi label sehingga data menjadi lebih beragam dan dalam skala yang lebih besar. Selain itu, Meta Voicebox itu juga membantu orang untuk berbicara bahasa asing dengan suara mereka sendiri.
Voicebox juga dapat menghasilkan klip audio berkualitas tinggi dan menghilangkan suara menggangu di dalam rekaman seperti suara klakson mobil dan mesin kendaraan yang melintas di jalanan.
Hebatnya, Meta Voicebox memiliki kemampuan multibahasa yang mampu menghasilkan ucapan dalam enam bahasa.
Dari segi keamanan, Meta membangun pengklasifikasi yang sangat efektif yang dapat membedakan antara ucapan otentik dan ucapan yang dihasilkan oleh Voicebox. Terlepas dari itu, Meta tidak akan merilis kode sumber Voicebox.
Model AI Inovatif I-JEPA
Meta baru-baru ini meluncurkan model AI inovatif I-JEPA yang dapat merevolusi penyelesaian dan analisis gambar.
Tidak seperti model yang ada, I-JEPA memanfaatkan pengetahuan latar belakang yang komprehensif untuk mengisi bagian gambar yang hilang secara akurat.
Meta memiliki rekam jejak yang kuat dalam berbagi riset AI melalui lab riset internalnya. Strategi itu tidak hanya mendorong inovasi tetapi juga membantu mengidentifikasi potensi masalah keamanan dan mengurangi biaya.
"Standarisasi alat-alat ini di seluruh industri akan memungkinkan Meta untuk mendapatkan keuntungan dari kemajuan yang dibuat oleh orang lain," kata CEO Meta Mark Zuckerberg seperti dilansir GizChina.
Dalam upaya mendekatkan AI dengan konsumen, Meta mengintegrasikan fitur AI generatif ke dalam rangkaian produknya. Ini termasuk alat periklanan yang mampu membuat latar belakang gambar, dan alat Instagram yang dapat menyesuaikan foto pengguna berdasarkan petunjuk tekstual, mengantarkan era baru media sosial interaktif yang ditingkatkan AI.
Model AI I-JEPA dari Meta mewakili lompatan maju yang signifikan dalam penyelesaian dan analisis gambar, didorong oleh penalaran seperti manusia dan komitmen untuk kolaborasi open-source.
Dengan kemajuan ini, Meta bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keandalan gambar yang dihasilkan AI sambil merintis batas baru di bidang kecerdasan buatan.
Source | : | Gizchina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR