Di antara teknologi yang dilarang adalah pengawasan biometrik, sistem penilaian sosial, pemolisian prediktif, yang disebut "pengenalan emosi", dan sistem pengenalan wajah yang tidak ditargetkan.
Model AI generatif, seperti ChatGPT dari OpenAI dan Bard dari Google, akan diizinkan untuk beroperasi dengan syarat bahwa output mereka diberi label yang jelas sebagai hasil dari AI.
Setelah resmi menjadi undang-undang, teknologi AI apa pun yang dapat "menimbulkan bahaya yang signifikan terhadap kesehatan, keselamatan, hak-hak dasar, atau lingkungan masyarakat" atau "memengaruhi pemilih dan hasil pemilu" juga akan diklasifikasikan sebagai berisiko tinggi dan tunduk pada tata kelola lebih lanjut.
CEO OpenAI, Sam Altman, adalah salah satu pendukung paling vokal dalam pengawasan pemerintah terhadap industri AI.
Beberapa waktu lalu, ia bersaksi di depan Kongres dalam sebuah sidang di mana ia menegaskan keyakinannya bahwa regulasi AI diperlukan.
Namun, Altman juga baru-baru ini memperingatkan regulator Eropa agar tidak membuat regulasi yang berlebihan.
Baca Juga: Begini Cara Memasang dan Menggunakan Fitur Plugins di ChatGPT
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR