Aiven menghadirkan layanan baru Bring Your Own Cloud (BYOC). Layanan ini disebut penyedia platform cloud open source ini sebagai cara perusahaan mendapatkan yang terbaik dari investasi public cloud, tanpa kehilangan kendali terhadap data.
BYOC memungkinkan pelanggan menggelar layanan data terkelola secara langsung ke akun AWS, Google Cloud dan Microsoft Azure, memberikan fleksibilitas untuk menggunakan platform cloud yang dipilih untuk komputasi, penyimpanan, dan jaringan, dan memungkinkan pelanggan mengonsolidasikan pengeluaran cloud dengan provider mereka sehingga dapat meningkatkan peluang penghematan biaya.
Peluncuran layanan ini tak lepas dari tren public cloud yang kian marak saat ini. Dalam laporan Public Cloud Market Outlook 2022-2026, Forrester memperkirakan pasar public cloud akan tumbuh hampir tiga kali lipat di tahun 2026, atau mencapai nilai hingga US$1,3 triliun, dari US$446,4 miliar pada 2022.
Sementara menurut data Statista, market volume public cloud di Indonesia diproyeksikan mencapai US$2,76 miliar pada 2027, dengan revenue diproyeksikan mencapai US$1,43 miliar pada 2023, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 17,78%.
Di tengah pertumbuhan tersebut, Aiven melihat adanya tantangan besar dalam mengelola pengeluaran cloud. Untuk mengatasi masalah ini, banyak perusahaan beralih ke program diskon yang ditawarkan provider public cloud besar, yang bisa secara signifikan mengurangi biaya infrastruktur cloud. Namun ada ‘harga’ yang harus dibayar: komitmen multi-tahun yang memberikan pembatasan dan mengurangi fleksibilitas.
Melalui penawaran BYOC, Aiven memberikan pilihan lain bagi perusahaan, yaitu cara memanfaatkan diskon besar untuk infrastruktur yang ditawarkan oleh vendor public cloud sekaligus menjalankan layanan dari platform data open source terpercaya Aiven, termasuk PostgreSQL, Kafka, dan OpenSearch.
“Di masa makin ketatnya regulasi dan privasi, keamanan data pelanggan sangat penting. Perusahaan harus memiliki kendali terhadap di mana dan bagaimana data mereka disimpan dan diproses,” ucap Jonah Kowall, Vice President of Product Management, Aiven.
“Dengan Bring Your Own Cloud dari Aiven, perusahaan memiliki kebebasan, fleksibilitas dan pilihan untuk sepenuhnya mengelola keamanan dan proses data mereka. Aiven memudahkan pelanggan untuk menyediakan dan mengelola layanan di seluruh organisasi mereka, dan termasuk pengawasan sepanjang waktu, dan rasa aman dari uptime SLA yang mencapai 99,99%,” jelasnya.
Aiven menyarankan BYOC untuk perusahaan yang menggunakan banyak layanan cloud atau beroperasi dalam industri yang teregulasi, khususnya regulasi mengenai penyimpanan data. Contohnya industri layanan kesehatan dan keuangan.
BYOC menghubungkan akun AWS, Google Cloud, atau Microsoft Azure milik pelanggan ke platform Aiven secara aman menggunakan VPC berstandar industri dan kendali akses yang role-based. Hal ini, menurut Aiven, memungkinkan pelanggan menggelar layanan Aiven langsung di infrastruktur cloud miliknya sehingga pelanggan memiliki kendali atas data. Selain itu, menurut Aiven, pelanggan pun dapat menghemat biaya cloud dan memenuhi komitmen cloud. Aiven melansir bahwa pelanggan awal BYOC Aiven telah mengurangi keseluruhan biaya cloud-nya rata-rata sebesar 30%.
Baca juga: Qualcomm: Hybrid AI Kombinasikan Pemrosesan AI di Cloud dan Device
Baca juga: Energy Expert Besutan Alibaba Cloud Diuji Coba di Olympic Esports Week
Baca juga: Pacu Transformasi Digital, Alibaba Cloud Tambah Investasi di Indonesia
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR