Sektor pendidikan berbasis teknologi terus tumbuh dan inilah cara Stripe mendukung institusi pendidikan dalam mengembangkan edtech.
Meski pandemi COVID-19 telah usai, pendidikan berbasis teknologi (edtech) terus berkembang, bahkan menjadi hal yang permanen. Stripe mengaku telah memroses pembayaran bernilai lebih dari US$20 miliar untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor pendidikan dalam 12 bulan terakhir.
Saat ini, menurut catatan Stripe, nilai pasar edtech mencapai US$271 miliar, dan diperkirakan akan terus meningkat hingga US$410 miliar pada 2026. Dan lebih dari 40% pasar edtech berada di Asia Pasifik. Sementara investasi edtech di Amerika Latin meningkat enam kali lipat pada 2021.
Meskipun pertumbuhan terus berlanjut, tantangan demi tantangan baru bermunculan. Harapan siswa terhadap sistem pembelajaran daring berubah karena mereka juga merasakan peningkatan pengalaman digital di berbagai area dalam kehidupan. Ketika harapan tersebut tidak terpenuhi, ada banyak alternatif yang dapat mereka pilih.
Di saat yang sama, kondisi keuangan semakin ketat. Institusi pendidikan berusaha mengatasi tantangan ini dengan cara memberikan pengalaman mengakses pelajaran yang lebih baik kepada siswa melalui penawaran yang lebih beragam, sambil memaksimalkan anggaran yang lebih minim di saat bersamaan.
Stripe membantu perusahaan edtech dan institusi pendidikan terkemuka di Asia Pasifik dan Amerika Latin mengatasi tantangan tersebut dengan menyediakan platform pembayaran yang aman, sederhana, fleksibel, dan dapat mengotomatisasi proses akuntansi serta mencegah upaya penipuan.
Menurut data Stripe, sejak Januari 2019, pengguna Stripe dari sektor pendidikan di Asia Pasifik meningkat empat kali lipat. Pada periode yang sama, jumlah bisnis edtech di Meksiko yang menggunakan Stripe meningkat lebih dari 10 kali lipat.
Bagaimana Stripe memberikan dukungan kepada para pelanggannya?
Mengajar Lintas Negara
Eduqat, sebuah learning management system (LMS) dari Indonesia, menyediakan platform dan alat pemasaran yang dapat diakses guru dengan mudah untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Eduqat menggunakan Stripe Connect dan Stripe Elements untuk membantu para kreator konten edukasi mengumpulkan pembayaran dari para siswa dalam berbagai mata uang dengan mudah.
"Kami mengajak para pengajar dan kreator dari Indonesia mulai berpikir untuk ‘go global’. Menerapkan Stripe memudahkan pelanggan kami untuk menyasar pasar global," kata Jourdan Kamal, salah satu founder dan CEO Eduqat.
Lain lagi pengalaman Platzi, sebuah platform pembelajaran online di Meksiko yang digunakan lebih dari 4 juta siswa di seluruh Amerika Latin. Stripe membantu perusahaan ini menjangkau para siswa yang mungkin tidak memiliki cukup dana untuk berlangganan tahunan dengan memfasilitasi rencana cicilan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan tiap siswa.
PrograMaria, sebuah platform pembelajaran yang menawarkan kelas coding dan pemrograman untuk wanita, menyediakan opsi pembayaran yang fleksibel sehingga dapat mengurangi kesenjangan gender di pasar tenaga kerja teknologi di Brasil.
"Stripe memungkinkan kami menjalankan model pendaftaran yang dapat memberi dampak sosial. Kami menyediakan pilihan bagi para siswa untuk menyesuaikan pembayaran kelas belajar yang sesuai dengan pendapatan mereka. Di sisi lain, mereka yang mampu membayar dengan nilai lebih tinggi dapat memberikan beasiswa kepada siswa yang kurang mampu," ujar Iana Chan, founder dan CEO PrograMaria.
Meningkatkan Efisiensi
Pengguna lain adalah Enromy di Selandia Baru yang menyediakan sebuah lokapasar di mana orang tua bisa mendaftarkan anak-anak mereka ke kelas, acara, dan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Enrolmy menggunakan Stripe Connect untuk mengelola tagihan dan pembayaran lebih dari 40.000 penawaran yang disediakan oleh ratusan penyedia produk dan layanan pendidikan terdaftar. Enrolmy menyebutkan bahwa memusatkan proses pembayaran merupakan langkah penting bagi perusahaan untuk menjadi lokapasar pendidikan yang tepercaya.
Di Tokyo, Temple University Japan Campus (TUJ) mulai menerima pembayaran dengan kartu kredit untuk biaya kuliah pada tahun 2012. Karena lebih dari separuh mahasiswa berasal dari luar negeri, penagihan kartu kredit dan rekonsiliasi pendapatan secara manual menjadi beban yang signifikan bagi departemen akuntansi kampus. Melalui integrasi dengan Stripe, kini sistem backend inti TUJ dapat diperbarui secara otomatis ketika siswa melakukan pembayaran.
Memerangi Penipuan
Saat ini, upaya penipuan siber telah berkembang dan menyasar berbagai industri, termasuk sektor pendidikan. Di perusahaan edtech dan lembaga pendidikan, penipuan dapat terjadi dalam bentuk scammer atau bot yang menyamar sebagai siswa untuk mendapatkan bantuan keuangan atau melakukan penipuan pembayaran.
Lottus Education, grup universitas dan entitas pendidikan tinggi di Meksiko, menggunakan platform pembayaran Stripe untuk memodernisasi infrastrukturnya, dan menggunakan Stripe Radar untuk memblokir penipuan dan mengurangi sengketa pembayaran. Sebagai hasil dari dua solusi ini, tingkat sengketa pembayaran organisasi telah turun hingga 80%.
Pengguna Radar lainnya adalah British Council. Organisasi ini menggunakan solusi Radar for Fraud Teams untuk menerapkan aturan anti-penipuan unik yang ditemukan di setiap pasar yang baru mereka masuki. Disebutkan bahwa organisasi ini mampu mengurangi penipuan sekaligus meminimalkan penolakan akibat transaksi palsu atau mencurigakan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR