Meta akan meluncurkan update besar pertama Threads untuk pengguna iOS, sistem operasi buatan Apple.
Hal itu diumumkan oleh software engineer Instagram, Cameron Roth, melalui unggahan di Threads.
Tentunya, update Threads itu menghadirkan beberapa fitur terbaru yaitu tab "Follow" di menu "Activity" untuk mengetahui jika ada pengguna baru yang mengikuti.
Selain itu, Threads juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan subscribe (berlangganan) tanpa harus follow.
Dengan mengaktifkan subscribe, pengguna akan mendapat notifikasi tentang unggahan terbaru dari akun langganannya. Threads juga menghadirkan fitur yang dihilangkan di Twitter yakni terjemahan teks.
Threads juga memiliki fitur menerjemahkan unggahan dari beberapa bahasa. Kemudian, ada fitur scrolling feed, label reposter yang bisa diklik, melihat daftar followers Instagram, dan menangani beberapa bug.
Meski mendapat update besar, fitur-fitur yang diharapkan dari Threads seperti Direct Message (pesan) dan hashtag (tagar) belum dimunculkan juga.
Kendati sukses viral dan mencapai 100 juta pengguna dalam satu minggu, Threads masih perlu banyak usaha untuk membuat user betah menghabiskan waktu di platform mereka.
Iklan Berbayar
Meta akan memperkenalkan fitur branded content atau konten bermerek pada Threads. Fitur itu sebelumnya sudah tayang pada Facebook dan Instagram. Fitur branded content akan memfasilitasi kreator konten untuk berbisnis dengan pihak-pihak tertentu yang dalam hal tersebut adalah pemilik merek yang akan membayar konten beriklannya.
Fitur branded content adalah gabungan strategi marketing influencer dan Instagram Ads. Pemilik merek hanya perlu menyetel akunnya menjadi akun bisnis dan melemparkan kerja sama kepada kreator konten melalui fitur branded content yang bisa ditemukan di pengaturan.
Selanjutnya, brand itu akan membayar Instagram Ads dan kreator konten yang bekerja sama. Nantinya, kreator konten akan mengunggah konten berisi promosi untuk brand yang telah bekerja sama dengannya dan nten tersebut akan di-boost oleh Instagram Ads.
Meta belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait kabar fitur branded content di Threads. Sebelumnya, CEO Meta Mark Zuckerberg berencana memonetisasi Threads jika aplikasi terbarunya itu telah memiliki satu miliar pengguna. Sejauh ini Threads memiliki jumlah pengguna lebih dari 100 juta dalam kurun waktu kurang dari seminggu.
Threads berhasil menarik perhatian pengguna Internet karena mampu menghadirkan medsos alternatif selain Twitter. Namun Threads masih memiliki sejumlah kekurangan fitur di umurnya yang baru hitungan hari. Misalnya, tidak ada tagar dan kata kunci yang biasanya digunakan pengguna untuk mengikuti isu-isu tertentu.
Kekurangan Threads
Aplikasi komunikasi Threads telah menciptakan platform yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan berbagi konten dengan mudah.
Kurang dari 24 jam saja, Threads sudah memiliki 30 juta pengguna yang mendaftar. Dengan Threads, pengguna akan mendapatkan pengalaman microblogging seperti Twitter.
Begitu pula pengguna yang memerlukan akun Instagram untuk masuk. Setelah mendaftar, mereka dapat memilih untuk mengikuti akun yang sama dengan yang mereka ikuti di Instagram, jika mereka juga telah bergabung dengan aplikasi baru tersebut.
Pengguna juga bisa mengunggah teks sebanyak 500 karakter, sementara Twitter hanya 280 karakter. Jika pengguna ingin mengunggah tweet panjang, mereka harus membayarnya melalui layanan Blue.
Threads pun menawarkan kemampuan untuk membagikan postingan langsung ke Instagram Stories. Namun, seperti platform online lainnya, Threads juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diakui.
Berikut kekurangan Threads:
1. Hapus Akun Threads Juga Akan Menghapus Instagram
Saat mendaftar ke Threads, pengguna memerlukan akun Instagram. Sayangnya, ketika Anda ingin menghapus akun Threads, maka dipastikan akun Instagram Anda juga akan ikut terhapus.
Ada cara untuk menonaktifkan dan menyembunyikan akun pengguna dengan menjadikannya pribadi tetapi tidak menghapus akun dan konten yang terkait dengannya. Begitu juga ketika pengguna ingin mengganti nama akun, mereka tidak dapat menggantinya secara langsung di aplikasi Threads, melainkan melalui Instagram.
2. Beranda Threads Masih Berantakan
Threads masih memiliki masalah di dalam aplikasinya atau bug karena beberapa pengguna melaporkan aplikasi melambat bahkan mogok saat memuat postingan dari pengikut mereka. Pengguna belum dapat mengoperasikan Threads melalui website. Aplikasi ini baru tersedia untuk perangkat seluler iOS dan Android.
3. Kumpulkan Banyak Data Pribadi
Kebijakan privasi Threads dirancang untuk mengumpulkan banyak sekali data sensitif pengguna. Seperti riwayat penelusuran, lokasi akurat, kontak, riwayat pencarian, serta informasi kesehatan dan keuangan. Karena hal itu, Threads belum tersedia di Eropa, yang memiliki undang-undang lebih ketat dalam hal bagaimana perusahaan seperti Meta menangani informasi pribadi pelanggan mereka.
4. Fitur Pencarian Kata Kunci
Fitur pencarian Threads hanya untuk mencari nama pengguna lain. Fitur pencarian pada Threads masih belum dapat digunakan untuk mencari kata kunci atau topik tertentu di dalam aplikasi tersebut.
5. Privasi dan Keamanan
Walaupun Threads menawarkan berbagai pengaturan privasi, masih ada kekhawatiran terkait privasi dan keamanan pengguna. Beberapa pengguna merasa bahwa Threads tidak cukup aman dalam melindungi data pribadi mereka. Selain itu, masalah kebocoran data atau serangan siber juga menjadi kekhawatiran yang perlu diatasi oleh platform ini.
Saat Threads terus berkembang dan memperbaiki diri, diharapkan bahwa kelemahan-kelemahan ini dapat diatasi dan ditingkatkan dalam pembaruan dan versi masa depan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna yang semakin tinggi, Threads perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kelemahan yang ada dan meningkatkan kualitas keseluruhan pengalaman pengguna.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR