Google berkomitmen menghadirkan teknologi artificial intelligence (AI) yang aman bagi penggunanya, mengingat teknologi AI masih terbilang baru dan memiliki dampak bahaya besar jika dipegang orang yang salah.
Dalam sebuah unggahan blog, Google memiliki sebuah grup bernama Red Team yang beriisikan sekelompok white hacker untuk membuat sistem AI-nya berjalan aman.
Kepala Google Red Team Daniel Fabian mengatakan kelompoknya terdiri dari tim peretas yang mampu mensimulasikan berbagai ancaman, mulai dari negara dan kelompok Advanced Persistent Threat (APT) yang terkenal hingga peretas, penjahat individu, atau bahkan insiders.
“Istilah ini berasal dari militer dan menggambarkan aktivitas di mana tim yang ditunjuk akan memainkan peran musuh (Red Team) melawan tim tuan rumah,” kata Fabian seperti dikutip Gadgets Now.
Mekanisme kerja Red Team AI sangat erat dengan read team tradisional, tetapi juga memiliki keahlian materi pelajaran AI yang diperlukan untuk menangani serangan teknis yang rumit pada sistem AI.
Red Team Google memiliki tugas utama mengambil penelitian yang relevan dan mengadaptasinya untuk bekerja dengan produk dan fitur nyata yang menggunakan AI untuk mempelajari dampaknya.
“Latihan dapat meningkatkan temuan lintas disiplin keamanan, privasi, dan penyalahgunaan, tergantung di mana dan bagaimana teknologi diterapkan,” ujar Fabian.
“Keterlibatan Read Team, misalnya, telah menyoroti potensi kerentanan dan kelemahan, yang membantu mengantisipasi beberapa serangan yang kini kita lihat pada sistem AI,” katanya.
Bantu Jurnalis
Google akan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) untuk membantu para jurnalis menulis artikel berita.
Google pun menggandeng beberapa perusahaan media di AS untuk implementasi teknologi AI tersebut.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR