GapMaps, spesialis perangkat lunak pemetaan berbasis cloud telah berhasil memperluas direktori data di GapMaps Live secara khusus untuk Indonesia, India, Singapura, Malaysia, dan Timur Tengah. Penambahan data baru ini dilengkapi dengan wawasan dan informasi yang belum pernah ada sebelumnya.
Hal ini memungkinkan perusahaan mengambil keputusan penentuan lokasi mereka, khususnya di wilayah pasar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi. GapMaps Live merupakan platform pemetaan pintar yang dapat digunakan secara mudah demi membantu bisnis membuat keputusan penentuan lokasi yang lebih baik, melalui dukungan data sosio-demografis, tingkat kesejahteran, dan informasi pelanggan serta pesaing terbaru.
“Hingga hari ini, kami melihat bahwa akses ke data yang berkualitas di seluruh wilayah Asia dan Timur Tengah masih menjadi tantangan besar bagi perusahaan untuk membuat keputusan lokasi yang tepat,” ujar Managing Director dan Founder GapMaps, Anthony Villanti.
Penambahan data baru yang saat ini sudah dapat diakses di GapMaps Live meliputi:
Data Demografi – penyajian data demografis yang lebih terperinci dan terkini, seperti populasi, profil usia, bahasa yang digunakan di rumah, status pendidikan, ringkasan pekerjaan, dan statistik penting lainnya di wilayah tangkapan data utama.
Klasifikasi Kelas Konsumen – tersedianya data mengenai klasifikasi konsumen dan rumah tangga yang memiliki daya beli yang tinggi. Hal ini memungkinkan proses perencanaan pasar dan penentuan kelayakan lokasi. GapMaps memberikan informasi mendalam terjait distribusi relatif kelas konsumen hingga ke level 150 meter grid. Data ini terbukti memiliki korelasi yang tinggi dengan kinerja perusahaan yang menggunakan GapMaps.
Sebaran Populasi – GapMaps menyediakan perkiraan persebaran populasi penduduk secara akurat hingga ke level 150 meter grid. Data ini diperbaharui secara berkala melalui perangkat seluler yang akurasinya lebih tinggi dari data resmi maupun pihak ketiga lainnya. Hal ini memastikan perusahaan ritel mendapatkan informasi mengenai perkiraan populasi secara mikro, termasuk juga angka populasi siap kerja yang menjadi keunikan dari GapMaps Live.
Data Lokasi Bisnis (Point of Interest) – di semua pasar, GapMaps melacak sejumlah pesaing dan brand referensi di sektor industri utama yang tersedia di ribuan lokasi. Data ini terus diperbarui secara berkala, sehingga memberikan informasi kompetitor dan pasar secara akurat akan wilayah-wilayah tertentu.
Data Lalu Lintas – GapMaps memberikan visibilitas wilayah dengan volume lalu lintas dua arah yang rendah dan tinggi, serta persentase lalu lintas sepanjang hari di seluruh wilayah tier-1 di Indonesia, sehingga brand dapat membuat keputusan penentuan lokasi secara akurat.
Data Pengeluaran Ritel – GapMaps memberikan data estimasi pengeluaran rumah tangga, seperti bahan pangan, sandang, serta kebutuhan harian lainnya, sehingga brand dapat memahami kebiasaan belanja konsumen.
“Kumpulan data yang diperbarui ini memastikan kami dalam memberikan para klien kami informasi mengenai cakupan negara yang lebih lengkap dan visualisasi kunci pada tingkat geografis yang berbeda,” tambah Villanti.
“Secara historis, kami melihat brand terlalu bergantung dengan data dari pemerintah atau pihak ketiga yang berusia 10 tahun atau lebih. Hal ini berujung pada pengambilan keputusan penentuan lokasi toko yang cenderung tidak tepat. Selain itu, secara geografis, data yang tersedia mungkin hanya mencakup pada tingkat wilayah tertentu dan tidak mencakup hingga wilayah lokal atau mikro. Oleh karenanya, dari perspektif perencanaan jaringan bisnis, ada banyak celah yang akan memengaruhi kualitas pengambilan keputusan penentuan lokasi bisnis,” ujar Villanti.
Melalui perluasan jangkauan data di GapMaps Live yang mencakup Asia Pasifik dan Timur Tengah, brand-brand restoran cepat saji, gym, kafe dan ritel memiliki akses akan data yang lebih akurat dan terperinci untuk strategi ekspansi bisnis mereka. GapMaps mengakses perangkat seluler atau data mobilitas penduduk, sehingga brand dapat mengetahui di mana orang banyak menghabiskan waktu mereka, serta mengidentifikasi kepadatan populasi relatif di lokasi yang berbeda.
“Tim intelijen data kami telah melakukan banyak upaya dengan memasangkan banyak kumpulan data berbeda di beberapa wilayah ini, sehingga kami dapat memberikan informasi yang komprehensif di wilayah tertentu, termasuk hingga pemahaman mengenai distribusi relatif kelas konsumen melalui tingkat kota atau distrik, hingga tingkat mikro,” Villanti menambahkan.
Secara global, GapMaps Live sudah digunakan oleh lebih dari 500 brand di 23 negara untuk membantu mereka memperluas jaringan bisnis mereka, khususnya di Asia Pasifik dan Timur Tengah. Salah satunya yaitu, Optik Melawai, dengan lebih dari 300 toko cabang optik tersebar di wilayah Nusantara, GapMaps Live telah membantu Optik Melawai mengambil keputusan yang lebih presisi ketika membuka lokasi baru.
Managing Director Optik Melawai, Eddyanto Hadisurjo mengatakan, “Kemampuan GapMaps sangat mengesankan, terutama dalam menyediakan data dan informasi lokasi yang berkualitas tinggi hingga ke tingkat mikro di pasar yang ‘menantang’ seperti Indonesia. Platform GapMaps Live yang mudah untuk digunakan telah menjadi aset penting bagi Optik Melawai dalam menemukan lokasi yang optimal, guna mendukung strategi perluasan gerai kami di seluruh Indonesia, serta mempercepat proses pengambilan keputusan.”
“Di GapMaps, kami memberikan wawasan mengenai potensi pasar, tidak hanya di kota-kota besar, namun juga mencakup pinggiran kota dan daerah terpencil. Sehingga, hal ini memungkinkan brand untuk secara cepat menentukan prioritas lokasi ekspansi bisnis mereka dengan menggunakan data berkualitas tinggi dan terperinci. Kunci kesuksesan kami dan para klien GapMaps adalah kualitas data yang seragam di Vietnam, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Timur Tengah,” ujar Villanti.
“Dengan kondisi dimana kesenjangan antara negara yang kaya akan data dan tidak saat ini, GapMaps memiliki posisi yang unik, dimana para klien kami pertama-tama membuat pilihan mereka berdasarkan informasi mengenai banyak toko yang akan didirikan di sasaran pasar mereka dan di mana wilayah yang memiliki potensi pendapatan yang lebih besar,” tutup Villanti.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR