Perempuan di Indonesia yang menjadi pengusaha saat ini jumlahnya tidaklah sedikit.
Berdasarkan Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Sebanyak 52,9% usaha mikro dan 50,6% usaha kecil tersebut dijalankan oleh pengusaha perempuan.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pengusaha perempuan adalah terakit mendapatkan pembiayaan untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya.
Melihat hal itu, Superbank menjalin kemitraan dengan Amartha. Kerja sama ini bertujuan mengakses potensi lebih dari 1 juta perempuan pengusaha mikro yang saat ini dilayani oleh Amartha, dengan menyediakan pinjaman modal kerja yang mereka perlukan untuk mendorong pertumbuhan bisnis mereka.
Sukiwan, Chief Business Officer Superbank, mengatakan, “Sebagai bank yang baru bertransformasi dengan fokus pada digital dan didukung oleh salah satu ekosistem terluas di Asia Tenggara, kami berkomitmen menjembatani kesenjangan finansial bagi masyarakat underbanked untuk meningkatkan kesejahteraan lebih banyak masyarakat Indonesia.”
“Kemitraan strategis dengan Amartha ini secara khusus dirancang untuk memberdayakan perempuan pengusaha mikro. Dengan menyediakan akses ke solusi pembiayaan yang aman dan tepercaya, kami percaya dapat memajukan usaha-usaha yang dijalankan perempuan pengusaha mikro guna mencapai potensi mereka sepenuhnya,” lanjutnya.
Pentingnya mengakomodasi segmen ini juga didukung oleh data Kementerian Keuangan yang menunjukkan bahwa lebih dari 95% atau lebih dari 6,4 juta debitur program pembiayaan ultra mikro (UMi) pemerintah adalah pengusaha perempuan.
Julie Fauzie, Chief Funding Officer Amartha, menegaskan, “Amartha menyadari bahwa penyediaan akses keuangan inklusif yang merata membutuhkan banyak kolaborasi, salah satunya seperti yang kami lakukan dengan Superbank.”
“Melalui kerja sama ini, kami dapat menggabungkan aset-aset teknologi dan kompetensi untuk menyederhanakan proses pengajuan pinjaman supaya lebih efisien dan mudah diakses bagi para pengusaha ultra mikro di Indonesia. Amartha optimis, kerja sama ini dapat memberi dampak yang berkelanjutan bagi UMKM akar rumput, dan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya untuk bersama-sama mendorong ekonomi akar rumput lewat akses keuangan yang inklusif,” tuturnya lagi.
Sebagai informasi, Superbank merupakan brand baru yang menggantikan PT Bank Fama International, sebuah Bank Umum yang didirikan di Bandung pada tahun 1993 yang kemudian diambil alih oleh Grup Emtek, Grab dan Singtel di tahun 2021.
Sedangkan Amartha, adalah perusahaan microfinance yang didirikan sejak tahun 2010 lalu. Pada tahun 2016, Amartha bertransformasi menjadi perusahaan teknologi finansial dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hingga kini, Amartha telah menyalurkan modal kerja sebesar lebih dari Rp12 triliun kepada lebih dari 1,6 juta perempuan pengusaha mikro di 42.000 desa di Indonesia.
Baca Juga: Kolaborasi Investree, Amar Bank Hadirkan Fitur Pendanaan CIH Premium
Baca Juga: Shopee Luncurkan Gerakan UMKM Ekspor Serentak di 10 Kota Indonesia
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR