Sedangkan untuk brand sendiri, tercatat sudah ada 1.100 brand dari segmen fesyen, makanan, kecantikan, dan sebagainya, yang sudah bergabung dengan iBooming.
Melihat jumlah influencer dan brand yang bergabung saat ini tidak sedikit, tentunya keamanan data menjadi hal yang tidak luput dari perhatian iBooming.
“Itu (data) aman banget, kita punya data privacy itu berdasarkan dari sistem kita,” cetus Tomy. “Kita juga punya tim, tim kita dari Alibaba juga dan sangat aman,” lanjutnya.
Tomy juga mengungkapkan bahwa iBooming sudah terintegrasi dengan TikTok dan menjamin keamanan setiap data pengguna (influencer dan brand).
“Kita sudah terintegrasi dengan TikTok, di mana hanya menggunakan akun TikTok sudah bisa connect (terhubung) ke iBooming. Jadi keamanan sama juga, kita tidak mengambil data apapun. Itu integrasi dari TikTok langsung,” papar Tomy.
Siap Lakukan Ekspansi
Dalam acara yang sama, Kelvin Hartono, Head of Affiliate Partner Operational iBooming, menuturkan bahwa salah satu target utama iBooming adalah ingin terus menaikkan pendapatan dari influencer yang bergabung ke dalam platformnya.
“Selain itu, kami ingin menjadi platofm SaaS nomor satu di Asia Tenggara,” ujar Kelvin. Untuk mewujudkan ambisi itu, upaya yang telah dilakukan perusahaan yaitu melakukan ekspansi ke beberapa negara. Selain di Indonesia, saat ini iBooming juga sudah hadir di Malaysia dan Thailand.
Dalam waktu dekat, iBooming juga akan mengumumkan peresmiannya di Vietnam dan Filipina. “Vietnam dan Filipina rencananya di bulan sebelas (November),” ujar Tomy.
Diketahui ada alasan tersendiri mengapa iBooming memilih kedua negara tersebut untuk ekspansi terbarunya.
“Alasan memilih negara itu karena TikTok memilih negara itu. Kalau kita lihat dari valuasi GMV (Gross Merchandise Value) TikTok paling tinggi di Asia Teggara itu di indonesia, yang kedua adalah Thailand dan ketiga adalah Filipina dan Vietnam. Kita akan terus mengikuti jejak TikTok ke mana pun,” pungkas Tomy.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR