Saat ini chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT sudah masuk ke dunia pendidikan, mengingat banyak guru dan siswa yang menggunakan untuk membantu proses belajar mengajar.
Meskipun ChatGPT dapat menjadi alat yang sangat berguna, ada situasi-situasi di mana penggunaan konten-konten yang dihasilkan ChatGPT dapat menjadi permasalahan etika karena para guru dan dosen berharap siswanya mampu mengerjakan tugas dengan jujur.
Ada beberapa trik yang dosen dan guru wajib ketahui untuk menentukan apakah hasil tugas muridnya dihasilkan oleh ChatGPT. Berikut adalah cara memeriksa plagiarisme ChatGPT:
Penggunaan Teks Berulang-ulang
Salah satu tanda yang mencolok adalah adanya penggunaan kata-kata yang sering berulang dalam seluruh draf atau laporan.
Anda juga akan menemukan penggunaan bahasa yang tidak alami yang tidak mengikuti alur atau konteks.
Kurangnya Detail
ChatGPT diberikan pengetahuan dari berbagai sumber online, dan ini bisa mengakibatkan kekurangan konteks dalam paragraf yang dihasilkan. Karakteristik khas dari konten yang dihasilkan oleh AI adalah kurangnya kesan meyakinkan.
Konten yang Diambil dari Sumber Lain
Jika Amda menduga bahwa beberapa paragraf atau konten merupakan salinan langsung dari blog atau situs web lainnya, Anda bisa menguji konten tersebut melalui layanan
seperti Grammarly atau Copyscape untuk menemukan sumber aslinya dengan cepat.
Biasanya, layanan ini tersedia dengan harga yang fleksibel dan hanya membutuhkan beberapa dolar untuk menguji sebuah esai berjumlah 1.000 kata.
Kesalahan Tata Bahasa
Beberapa kalimat yang dihasilkan oleh ChatGPT mungkin mengandung kesalahan tata bahasa atau ejaan yang tidak benar.
Jika terdapat banyak kesalahan yang tidak biasa, sebaiknya Anda menggunakan alat pemeriksa konten AI yang khusus untuk memeriksa konten tersebut.
Bagi para dosen dan guru, jika kamu menyadari bahwa siswa biasanya menulis dengan tata bahasa yang buruk tetapi kemudian menghasilkan esai atau laporan dengan tata bahasa yang sangat baik, mungkin ada kemungkinan bahwa mereka menggunakan ChatGPT untuk mengerjakan tugas tersebut.
Selain mencari empat tanda di atas, Anda juga bisa memeriksa adanya tanda-tanda tambahan, seperti upaya untuk mengganti beberapa kata agar tidak terdeteksi oleh alat pemeriksa plagiarisme seperti Grammarly atau Copyscape.
Jika Anda berada dalam situasi ini, alat-alat pemeriksa konten ChatGPT dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi para guru dan dosen untuk mendeteksi plagiarisme.
Karena itu, Android Police menyarankan untuk mencoba beberapa alat ini dan mengukur sejauh mana efektivitas mereka dalam mendeteksi plagiarisme yang melibatkan ChatGPT.
Baca Juga: Telkom Pakai AI untuk Tingkatkan Efisiensi Jaringan dan Mutu Produk
Baca Juga: Latih AI Mobil Otonom, Tesla Beli 10.000 Kartu Grafis Nvidia H100
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR