AI generatif juga bisa melakukan pembuatan kode komputer secara lebih cepat dan akurat. Kode tersebut bisa digunakan untuk meningkatkan kinerja berbagai aplikasi, termasuk untuk fraud detection.
Bisa menjadi hambatan
Meski mampu meningkatkan produktivitas dan kinerja operasional, teknologi AI generatif di industri juga bisa menjadi penghambat bisnis jika perusahaan tak mampu mengoperasikannya dengan tepat.
Baca Juga: Sambut Tren AI, Red Hat Siapkan OpenShift AI, Ini Tiga Kemampuannya
Misalnya, pada sektor regulasi, AI generatif bisa menimbulkan potensi data yang bias dan membutuhkan akuntabilitas keputusan yang tepat.
Selain itu, karena AI generatif bekerja untuk mengelola data keuangan yang besar dan sensitif, perusahaan perlu mempersiapkan infrastruktur keamanan siber yang kuat untuk memitigasi risiko kebocoran data.
Potensi, tantangan, dan solusi memanfaatkan teknologi AI generatif di industri finansial akan dikupas dalam agenda InfoKomputer Tech Gathering bertajuk “Pentingnya Modernisasi Aplikasi untuk Bersaing di Era Artificial Intelligence”.
Acara tersebut akan diselenggarakan di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 14 September 2023 mulai pukul 09.30-12.00 WIB.
Untuk membahas penerapan teknologi AI generatif di industri finansial secara mendalam, InfoKomputer akan mengundang sejumlah pembicara ahli, seperti Business Development Advisor Bursa Efek Indonesia Poltak Hotradero, IT Strategic Planning and Governance Department Head Bank BTN Anjar Priandoyo, dan Country Manager Red Hat Indonesia Vony Tjiu.
Bagi Anda yang ingin berpartisipasi pada acara tersebut, Anda dapat melakukan registrasi terlebih dahulu melalui tautan ini.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR