Peluncuran Huawei Mate 60 series di China mendapatkan sambutan positif, menyusul penjualan Huawei kembali terkerek naik usai sempat 'berdarah' karena sanksi kejam AS yang melarang Huawei menggunakan produk asal AS seperti Google Mobile Services (GMS).
Pangsa pasar Huawei di pasar smartphone China kembali melonjak dari 10,3 persen menjadi 17 persen antara minggu ke-33 dan ke-36 tahun 2023.
Sedangkan, Xiaomi turun menjadi 14 persen dari sebelumnya 18,4 persen seperti dikutip Gizmochina.
Pangsa pasar Honor turun dari 17,7 persen menjadi 17,2 persen. Huawei diprediksi akan menutup tahun ini sebagai pemimpin pasar di Tiongkok sekaligus akan melengserkan salah satu merek di antara Xiaomi, OPPO, vivo, dan Honor dari posisi teratas.
Apple masih berada di tepi pasar ponsel Tiongkok dengan pertumbuhan yang kurang signifikan.
Baru-baru ini, flagship Huawei Mate 60 Pro keluar menjadi pembicaraan di China setelah memakai chip fabrikasi 7nm yang merupakan terobosan besar di negara itu.
Selain itu, HP ini juga melalui uji ketahanan yang melelahkan. Ponsel ini mampu bertahan saat terjatuh di lantai beton atau ditabrak mobil.
Huawei menggunakan Huawei Kunlun Glass 2 untuk melindungi ponsel flagshipnya tersebut, perlindungan ini bahkan diklaim lebih tahan lama dibandingkan Corning Gorilla Glass pada Samsung S23 Ultra.
Bikin GPU AI
Saat ini Nvidia adalah penguasa pasar semikonduktor AI dengan chipset H100 yang laris manis di pasar.
Sebagai perusahaan teknologi raksasa Huawei melihat masih ada celah untuk bersaing dengan Nvidia, mengingat daya serang Intel dan AMD di pasar ini sangat lemah.
Pendiri HKUST Xunfei Liu Qingfeng mengungkapkan Huawei sedang mengembangkan GPU superkomputer artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Kabarnya, GPU ini memiliki performa sebanding dengan NVIDIA A100.
NVIDIA A100 sendiri adalah salah satu GPU akselerator AI yang banyak digunakan oleh perusahaan solusi AI, dianggap sebagai salah satu yang terbaik di pasaran, hanya kalah dari NVIDIA H100.
Seperti NVIDIA A100, GPU akselerator AI yang sedang dikembangkan oleh Huawei juga dilaporkan memiliki dukungan untuk Large Language Model (LLM) yang bersaing dengan GPT-4. Meski demikian, spesifikasi GPU akselerator AI Huawei ini belum diungkapkan.
Sebagai perbandingan, GPU NVIDIA A100 mampu melakukan komputasi AI hingga 624 TOPs dengan komputasi INT8. Sementara Hopper H100 menawarkan kinerja yang lebih tinggi lagi, mencapai 2000 TOPs.
Selain itu, HKUST Xunfei mengumumkan kolaborasi dengan perusahaan solusi AI lainnya di Tiongkok. Mereka berencana untuk meluncurkan model bahasa umum baru sebelum 24 Oktober 2023.
Model bahasa ini akan bersaing dengan ChatGPT dan akan tersedia dalam versi Tiongkok dan Inggris.
Meskipun mungkin belum sehebat GPT-4 saat ini, mereka berkomitmen untuk memberikan yang terbaik agar dapat menyaingi kemampuan populer mesin Chatbot AI tersebut.
HKUST Xunfei berharap dapat merasakan kemampuan AI mereka dengan GPT-4 pada paruh pertama tahun 2024.
Baca Juga: Chip AI Laris Manis, Nvidia Cetak Rekor Pendapatan Rp206 Triliun
Baca Juga: Tantang Nvidia Grace Hopper, Amazon Kembangkan Dua Chip AI Canggih
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR