Di seberang gedung perawatan bayi dan ibu melahirkan RSUD Batara Guru, Kabupaten Luwu (Sulawesi Selatan), ada tiga buah bangunan yang tampak berbeda dengan bangunan lainnya. Bentuknya limas dengan atap tajam, mirip seperti bangunan penginapan kekinian.
Rupanya itu adalah rumah singgah gratis untuk para keluarga pasien perawatan bayi dan ibu melahirkan. Rumah Kurcaci, begitu mereka menamakannya.
Gagasan untuk membuat Rumah Kurcaci ini muncul di tahun 2019, dilatarbelakangi penuhnya lorong rumah sakit oleh keluarga pasien yang menunggu keluarganya. “Pasien bayi dan ibu tidak boleh ditunggui keluarga di dalam, makanya mereka menunggunya di lorong,” ujar Direktur RSUD Batara Guru, dr. Daud Mustakim, M.Kes.
“Yang menginap terutama dari keluarga yang tinggal jauh dari Belopa (ibukota Luwu, red) dan tidak memiliki dana yang cukup untuk mencari penginapan. Karena banyak dari keluarga yang tidak mampu di sini,” tambahnya.
Penuhnya lorong ini menyulitkan pergerakan staff di rumah sakit. Selain itu, rumah sakit terlihat jadi tak teratur dan kotor. Karena itulah muncul inisiatif membangun rumah singgah bagi keluarga pasien. Harapannya, keluarga lebih nyaman dalam menunggu, aktivitas rumah sakit pun berjalan lancar.
Saat ini, ada 3 buah Rumah Kurcaci yang total bisa menampung hingga 16 keluarga (30an orang). Mereka boleh membawa karpet dan perlengkapan tidur masing-masing, karena pihak RS tidak menyediakannya.
Beberapa keluarga pasien, yang sempat kami temui di sana, merasa sangat terbantu dengan keberadaan tempat ini. Mereka tak perlu mengeluarkan dana untuk penginapan, ditambah lagi lokasinya yang sangat dekat dengan ruang perawatan. Dan tentu saja, dibandingkan dengan di lorong, Rumah Kurcaci ini jauh lebih nyaman.
Inisiatif Rumah Kurcaci ini rencananya akan dimasukkan sebagai salah satu program unggulan Kabupaten Luwu di Gerakan Menuju Smart City 2023. Sebagai informasi, Kabupaten Luwu adalah salah satu kota/kabupaten yang terpilih mengikuti program Kementerian Komunikasi dan Informatika RI tersebut.
Melalui Gerakan Menuju Smart City ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI berinisiatif membantu kota/kabupaten dalam menyusun rencana pembangunan berbasis smart city. Termasuk, menyuntikkan teknologi digital ke dalam inisiatif yang telah berjalan. Dalam konteks Rumah Kurcaci ini, rencananya akan dilakukan pengembangan seperti pendaftaran antrian secara online sehingga prosesnya lebih teratur.
Membangun Desa Digital
Semangat memanfaatkan teknologi digital sebenarnya sudah banyak bermunculan di Kabupaten Luwu. Contohnya yang dilakukan perangkat Desa Senga Selatan di Kabupaten Luwu yang menciptakan pelayanan public berbasis digital yang diberi nama “Dilan Smart”—anonim dari Digitalisasi Layanan Smart.
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR