Platform media sosial yang berfokus pada bisnis dan tenaga kerja LinkedIn mengungkapkan sebanyak tiga perempat profesional pemasaran (marketing professional) di Indonesia percaya diri dan siap menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
“AI memiliki potensi untuk meringankan pekerjaan CMO B2B (chief marketing officer business to business), sehingga mereka bisa fokus pada aspek yang lebih strategis dan mendedikasikan lebih banyak waktu untuk membuat kampanye kreatif,” kata Head of Enterprise LinkedIn Marketing Solutions Asia Pacific Matt Tindale dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu.
Tindale mengungkapkan hasil kajian LinkedIn terbaru bahwa AI sudah masuk ke setiap aspek pekerjaan, salah satunya pemasaran. Para profesional di Indonesia berencana menggunakan AI untuk tugas sehari-hari, seperti merangkum artikel dan video yang panjang, membuat draf awal konten tertulis dan presentasi, serta membantu mereka memecahkan masalah.
Teknologi AI sangat membantu dalam pembuatan kampanye yang berkesan dan meningkatkan nilai nama produk yang dijual. AI juga membuka peluang untuk profesional membuat kampanye kreatif yang berdampak pada hasil pemasaran.
“Di tahun-tahun kemajuan teknologi yang cepat, teknologi AI generatif menjanjikan cara baru bagi profesional marketing untuk bekerja. Di Indonesia, enam dari 10 profesional marketing saat ini menggunakan AI, dan lebih dari separuhnya bereksperimen dengan perangkat seperti ChatGPT,” katanya.
Ia menjelaskan teknologi AI membuat para rofesional dapat fokus pada pekerjaan yang bernilai lebih tinggi, ketika berupaya memanfaatkan kreativitas dalam membangun brand awareness.
Berdasarkan studi terhadap lebih dari 1.500 profesional marketing di seluruh dunia dan 700-an profesional di kawasan Asia Pasifik, 71 persen responden di Indonesia percaya AI akan mengubah cara kerja mereka secara signifikan pada tahun depan.
Kemudian lebih dari 55 persennya berharap AI dapat membantu mereka menjadi lebih produktif. Hasil penelitian itu juga menunjukkan 93 persen responden percaya AI akan mendukung pekerjaan mereka dan membantu menciptakan ruang bagi tim untuk berpikir inovatif.
Temuan lain LinkedIn dalam laporan terbaru ‘B2B Marketing Benchmark’ yakni 75 persen pemimpin profesional marketing B2B secara global berencana meningkatkan penggunaan AI generatif dalam setahun ke depan.
Kemudian Tindale menyatakan untuk membuat kampanye kreatif di bidang marketing B2B yang didukung oleh AI, LinkedIn sedang melakukan uji coba Accelerate sebagai medium baru kepada sejumlah pelanggan di Amerika Utara saat ini.
“Hanya dalam lima menit, Accelerate akan merekomendasikan kampanye menyeluruh dan otomatis untuk menjangkau audiens B2B yang tepat dengan materi iklan menarik, yang dapat disesuaikan dan disempurnakan oleh profesional marketing sebelum mereka meluncurkan kampanye,” katanya.
Baca Juga: Nih! Keuntungan Punya Laptop dengan Teknologi AI, Cepat dan Efisien
Baca Juga: Punya Kamera Leica, Xiaomi 13T Dijual Terjangkau di Indonesia
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR