Kasus penipuan iklan online terutama dalam konteks iklan programatik telah menjadi masalah serius yang merugikan anggaran iklan.
Hadirnya teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan membuat risiko penipuan semakin meningkat.
Menurut laporan perusahaan analis AS Juniper Research, ada sekitar USD 84 miliar atau sekitar Rp1.320 triliun dari total pengeluaran iklan online telah hilang karena penipuan iklan pada 2023.
Jumlah itu meningkat menjadi lebih dari USD170 miliar atau sekitar Rp2.673 triliun) dalam waktu lima tahun mendatang.
"Laporan tersebut mencatat bahwa para penipu telah memanfaatkan AI dengan menggunakan algoritma untuk menciptakan bot dan malware yang dapat meniru perilaku manusia," seperti yang dikutip dari Moonshot News.
Untuk mengatasi masalah penipuan dalam iklan online, platform iklan global MGID telah berkolaborasi dengan Pixalate, sebuah platform perlindungan penipuan iklan, privasi, dan analisis kepatuhan.
Dengan integrasi perangkat lunak Pixalate ke dalam solusi perlindungan penipuan iklan yang dimiliki MGID, akan ada tambahan verifikasi pihak ketiga yang dapat memantau kualitas lalu lintas, menyaring bot, dan mengidentifikasi inventaris yang tidak valid.
Kolaborasi ini akan memberikan manfaat kepada jaringan pengiklan global MGID, dengan melindungi pembelanjaan iklan dari pemborosan yang tidak perlu, sambil memastikan bahwa iklan mereka tampil di lingkungan yang aman, berkualitas tinggi, dan dilihat oleh konsumen sejati (bukan bot).
Oleksii Borysov (VP Produk MGID) menyatakan integrasi perangkat lunak Pixalate adalah langkah komitmen perusahaan untuk mengurangi lalu lintas penipuan dalam rantai pasokan periklanan online.
"kerjasama ini juga menekankan pentingnya menjaga keberhasilan penerbit sah dalam ekosistem periklanan online," katanya.
CEO Pixalate, Jalal Nasir, sepakat bahwa kolaborasi ini adalah langkah yang tepat untuk memerangi penipuan dalam iklan online.
"Kami berkomitmen memberantas penipuan iklan, baik untuk klien mereka maupun untuk industri periklanan secara keseluruhan," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Ancaman, PBB Kenalkan Proyek Pengawasan Penggunaan AI
Baca Juga: Samsung Bakal Integrasikan Tizen OS Berbasis AI ke Smart Home
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR