Sektor industri memiliki tanggung jawab melakukan upaya konservasi sumber daya air di lingkungan operasionalnya melalui 3R yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle.
Hal ini menjadi bagian dari persyaratan untuk dapat memperoleh Sertifikasi Industri Hijau, di mana intensitas penggunaan air, pengolahan, dan pemanfaatan air daur ulang serta intensitas penggunaan energi dalam sistem pengolahan air menjadi aspek yang dievaluasi dan diaudit untuk mengukur efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara sustainable (berkelanjutan).
Pengolahan sumber daya air secara berkelanjutan oleh sektor industri juga tercantum dalam target ‘Sustainable Development Goals 6 dan 12’.
Sektor industri dituntut untuk melakukan proses produksi dan konsumsi sumber daya secara bertanggung jawab, serta memastikan ketersediaan dan mengelola sumber daya air secara berkelanjutan dengan melakukan efisiensi, daur ulang air yang bersih dan aman bagi lingkungan, serta mengintegrasikan sistem pengolahan air.
Pompa dan sistem pompa memiliki peranan krusial dalam mendukung upaya pengolahan air yang berkelanjutan ini.
Namun kebocoran dan kerusakan sistem pompa yang seringkali tak terdeteksi, proses pengolahan dan distribusi air yang tidak efisien hingga konsumsi energi yang tinggi dalam pengoperasian pompa menjadi tantangan tersendiri yang perlu diatasi.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Schneider Electric menyediakan solusi EcoStruxure untuk Smart Pumping di sektor industri.
Solusi ini memungkinkan para produsen pompa dan sistem pompa menciptakan teknologi pompa yang lebih fleksibel, terkoneksi, andal, efisien dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan di era industri hijau.
“Sistem pengolahan air membutuhkan tata kelola pompa dan sistem pompa yang cerdas agar dapat meningkatkan keamanan, keandalan, dan keberlanjutan distribusi air di lingkungan operasional. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya mendukung konservasi air yang menjadi salah satu kriteria standarisasi industri hijau,” kata Martin Setiawan, Business Vice President Industrial Automation Schneider Electric Indonesia & Timor Leste.
Dijelaskan Martin, arsitektur EcoStruxure untuk Smart Pumping mengombinasikan teknologi augmented operator, machine advisor dan resource advisor yang memungkinkan visibilitas yang lebih baik terhadap kondisi dan kinerja pompa melalui pemantauan jarak jauh dan real time, pemeliharaan prediktif hingga meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengolahan air.
“Tidak hanya itu teknologi power monitoring expert juga memungkinkan efisiensi konsumsi energi pada sistem pompa yang saat ini menjadi kontributor terbesar dalam total biaya kepemilikan pompa,” sambungnya.
Lebih lanjut, sistem pemompaan yang cerdas dengan arsitektur EcoStruxure untuk Smart Pumping dari Schneider Electric dapat memberikan visibilitas menyeluruh terhadap pengolahan sumber daya air dari awal hingga akhir, memungkinkan analisa terhadap kinerja pompa agar lebih efisien, serta mendeteksi potensi kegagalan dan kebocoran.
Sistem pompa cerdas juga dapat mengetahui konsumsi energinya dan menganalisa potensi efisiensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi energi dan menekan emisi karbon.
Dalam white paper yang dirilis oleh Schneider Electric berjudul ‘Smart Pumping: A New Way to Address the Worldwide Water Distribution Crisis’ diperkirakan bahwa lebih dari 24% energi yang dikonsumsi oleh sistem penggerak motor di lingkungan pabrik berasal dari sistem pompa.
Bahkan sistem pemompaan menyumbang hampir 20% dari penggunaan energi dunia. Penerapan sistem pemompaan cerdas (smart pumping), diperkirakan berpotensi mencapai penghematan energi hingga 50%, yang pada akhirnya berkontribusi pada penekanan emisi karbon.
“Pemanfaatan teknologi digital dan otomasi di industri pompa dan sistem pompa kini semakin berkembang mengikuti kebutuhan yang berbeda-beda dari tiap sektor industri. Contohnya, belum lama ini Wilo bekerja sama dengan Schneider Electric menciptakan solusi sistem dewatering yang cerdas, efisien dan sustainable untuk memenuhi kebutuhan sektor pertambangan untuk mengatur level air pada pit agar kegiatan penambangan bisa beroperasi/berproduksi dengan aman. Solusi ini telah terbukti dapat mendukung perusahaan tambang dalam mengurangi penggunaan energinya hingga sebesar 20%, dan mengurangi 25% waktu downtime dengan deteksi dan resolusi kesalahan / kegagalan yang lebih cepat dengan teknologi machine advisor,” ucap David Haliyanto, Director of Wilo Pumps Indonesia.
Lebih lanjut David mengungkapkan komitmennya untuk terus berinovasi dalam menciptakan solusi-solusi sistem pompa cerdas dan sustainable yang disesuaikan dengan kebutuhan sektor industri.
Permintaan akan penghematan energi dan pemanfaatan teknologi otomasi pada sistem pemompaan secara global diperkirakan akan terus meningkat. Market Research Future memprediksi pertumbuhan tahunan rata-rata antara tahun 2022 dan 2030 dapat mencapai 7,5 persen.
“Prospek pertumbuhan sistem pompa cerdas perlu diimbangi dengan sosialisasi dan edukasi yang komprehensif kepada sektor industri. Hal ini juga yang menjadi perhatian Schneider Electric bersama dengan Wilo. Melalui inisiatif Green Heroes for Life, kami menggandeng Wilo menjadi mitra kami dalam mengedukasi pelaku industri dengan berbagi wawasan trend industri pompa dan sistem pompa dan bagaimana teknologi digital dan otomasi dapat mendukung sektor industri dalam pemenuhan standarisasi industri hijau,” pungkas Martin.
Baca Juga: Schneider Electric: 98% Perusahaan Telah Menargetkan Sustainability
Baca Juga: Schneider Electric Sediakan Panduan Desain Data Center untuk Dukung AI
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR