Saat ini artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi topik utama di ranah teknologi. Intel pun tidak mau kalah memanfaatkan momentum itu dengan mengembangkan aplikasi chatbot mirip ChatGPT.
Intel menggandeng perusahaan konsultan Boston Consulting untuk mengembangkan aplikasi mirip ChatGPT yang menyasar pasar enterprise. Dalam jangka pendek, Intel akan mengejar ketertinggalan dengan fokus pada penjualan perangkat lunak dan layanan AI khusus.
Selain itu, Intel juga akan meluncurkan prosesor Core Ultra dengan neural processing unit (NPU) yang mendukung beban kerja AI, berbeda dari GPU yang fokus pada performa game seperti dikutip Gadgets Now.
CEO Intel Pat Gelsinger mengatakan Intel sangat mendukung dan akan mengimplementasikan teknologi AI dalam pemaparan pendapatan kuartal kedua (Q2) 2023.
"Kami akan memasang teknologi AI di setiap produk," katanya.
Intel akan menjual chipset Meteor Lake yang berfungsi menjalankan machine learning. Sebelumnya, Intel mengatakan chip Ultra baru premiumnya memiliki koprosesor AI dan pada akhirnya akan ada di semua produk yang dijual Intel.
Gelsinger mengungkapkan ada empat kekuatan super atau lima kekuatan super dari perusahaan teknologi termasuk mencakup AI dan cloud.
"Teknologi AI akan ada di setiap alat bantu dengar di masa depan, termasuk milik saya. Entah itu klien, entah itu platform edge untuk kasus penggunaan ritel dan manufaktur dan industri, apakah itu pusat data perusahaan, mereka tidak akan berdiri sendiri," kata Gelsinger, dikutip The Verge.
Peluncuran Chip AI
Intel Corp akan memperkenalkan chip artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada 2025 sekaligus menantang dominasi dan bersaing dengan Nvidia Corp dan Advanced Micro Devices Inc (AMD).
Saat ini Nvidia memimpin pasar chip AI dan AMD akan menantang posisi Nvidia dengan chip bernama MI300. Intel tidak memiliki pengaruh besar di pasar AI, mengingat chip AI-nya yang bernama Ponte Vecchio mengalami penundaan selama bertahun-tahun.
Jeff McVeigh (Kepala Sistem Komputasi dan Grafis Intel) mengatakan Intel membutuhkan waktu untuk memperbaiki chip dan memutuskan strategi untuk menggabungkan unit pemrosesan grafis (GPU) dengan unit pemrosesan pusat (CPU) mereka.
"Sementara kami berkeinginan untuk memiliki CPU dan GPU terbaik di pasar, sulit untuk mengatakan bahwa satu vendor pada satu waktu akan memiliki kombinasi terbaik dari keduanya," kata McVeigh kepada Reuters.
Intel harus mengembangkan chipset yang powerful dan ukurannya yang minimalis mengikuti tren pasar. Intel mengungkapkan chip 'Falcon Shores' terbaru akan memiliki 288 gigabyte memori dan mendukung komputasi floating point 8-bit.
Intel akan mengirimkan super komputer Aurora untuk Laboratorium Nasional Argonne. Uniknya, chipset super komputer itu berdasarkan Ponte Vecchio yang kemampuannya jauh lebih baik daripada chip AI terbaru Nvidia H100.
Teknologi generative AI sendiri mulai populer belakangan ini semenjak kemunculan ChatGPT, Dall-E, Stable Diffusion dan lainnya.
Intel memperkenalkan model generative artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan Aurora genAI dalam ajang ISC23. Aurora genAI dikembangkan khusus untuk penelitian dengan triliunan parameter, hampir enam kali lipat jika dibandingkan ChatGPT yang memiliki 175 juta parameter.
Intel bakal melatih Aurora genAI dengan teks umum, teks penelitian ilmiah, serta data terstruktur dari berbagai ilmu termasuk biologi, kimia, materi, fisika kedokteran, dan sumber-sumber lainnya.
Nantinya Aurore genAI itu akan dimanfaatkan untuk aplikasi penelitian mulai dari mencari molekul dan materi baru, hingga menyarankan eksperimen baru soal biologi, kimia, cuaca, dan lainnya.
Aurora genAI akan menggunakan supercomputer dengan tenaga 2 Exaflop, yang terdiri dari 21.248 CPU Xeon dan 63.744 GPU XEON. Supercomputer Aurora sendiri direncanakan untuk dirilis pada akhir tahun ini.
Keunggulan ChatGPT
OpenAI memperkenalkan dua fitur chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan ChatGPT terbaru yaitu akses ke internet yang memungkinkan ChatGPT menjawab pertanyaan tentang topik dan acara terkini.
Fitur kedua adalah plug-in yang memungkinkan ChatGPT terhubung ke layanan pihak ketiga dan mengakses datanya. "Fitur ini membuat ChatGPT makin memanjakan pelanggan dan tak terkalahkan," tulis perwakilan OpenAI.
Saat ini database dan kemampuan ChatGPT hanya sampai September 2021. Artinya, ChatGPT tidak mampu menjawab pertanyaan apa pun tentang peristiwa yang terjadi saat ini. Misalnya, jika Anda bertanya kepada ChatGPT tentang invasi Rusia ke Ukraina, ChatGPT tidak mengetahui peristiwa tersebut.
Dengan fitur akses ke internet, ChatGPT dapat menjelajahi web untuk menjawab pertanyaan tentang topik dan acara terkini. Hal itu membuat ChatGPT tetap mengikuti perkembangan terkini dan memberikan informasi yang lebih akurat kepada pengguna.
Misalnya, jika Anda bertanya kepada ChatGPT tentang berita invasi Rusia ke Ukraina, ChatGPT akan memberikan ringkasan, tautan ke artikel berita dan sumber informasi lainnya.
Fitur plug-in adalah perangkat lunak kecil yang dapat ditambahkan ke ChatGPT untuk memperluas fungsinya. Pengguna dapat menyesuaikan ChatGPT memenuhi kebutuhan khusus mereka.
Misalnya, jika Anda adalah agen perjalanan, Anda dapat menggunakan plug-in untuk menghubungkan ChatGPT ke sistem pemesanan perjalanan Anda.
Hal ini memungkinkan ChatGPT memesan penerbangan, hotel, dan pengaturan perjalanan lainnya untuk klien Anda. Sementara akses internet baru dan fitur plug-in saat ini tersedia untuk pelanggan ChatGPT Plus.
Beberapa hal yang dapat dilakukan plug-in meliputi:
- Hubungkan ChatGPT ke layanan pihak ketiga, seperti OpenTable, Zapier, Expedia, Instacart, KAYAK, atau Shopify.
- Izinkan ChatGPT untuk mengakses dan memproses data dari sumber eksternal.
- Beri ChatGPT kemampuan untuk melakukan tugas tertentu, seperti memesan produk di Instacart atau mengotomatiskan tugas di Zapier.
OpenAI belum mengumumkan kapan fitur baru ini akan tersedia secara gratis bagi pengguna Chatbot. Namun, perusahaan berusaha membuat ChatGPT dapat diakses semaksimal mungkin.
Baca Juga: Peran Teknologi AI Membuka Peluang Ekonomi Baru di Indonesia
Baca Juga: Lagi Viral! Ini Cara Bikin Poster Mirip Disney Pixar Pakai Bing AI
Source | : | Gadgets Now |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR