Sektor UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan, sektor UMKM terhadap PDB Nasional sebesar 60,5%. Sektor UMKM juga terbukti mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
Dengan posisinya yang krusial, sektor UMKM harus mendapat dorongan untuk terus berkembang. Hal inilah yang coba dilakukan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui program SiBakul. Awalnya, program yang digagas Dinas Koperasi dan UKM DIY ini berfokus membantu pelaku UMKM untuk bertahan ketika terjadi pandemi tahun 2019 kemarin. Namun ketika pandemi berlalu, program SiBakul tetap diteruskan sebagai program pengembangan usaha pelaku UMKM di DIY.
“SiBakul Yogyakarta ini merupakan sebuah strategi pembinaan koperasi dan pelaku usaha melalui sistem. Di SiBakul Yogyakarta, ada pendataan terstruktur dengan berfokus keenam aspek, yaitu produksi, sumber daya manusia, kelembagaan, keuangan, pemasaran, dan teknologi informasi,” ujar ibu Srie Nurkyatsiwi, selaku kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov DIY.
SiBakul Yogyakarta pun kini tidak lagi cuma berfokus pada pelatihan kepada koperasi dan UMKM. Pada tahun 2020, Pemprov DIY membangun market hub SiBakul Yogyakarta yang bertujuan membantu UMKM berjualan secara online (daring).
“Melalui market hub, pemerintah daerah membantu UMKM dengan memberikan keringanan bebas ongkos kirim (ongkir). Ongkos kirim untuk seluruh produk yang terjual melalui market hub SiBakul Yogyakarta akan ditanggung Pemda DIY,” tambah ibu Srie Nurkyatsiwi dengan penuh semangat.
Memberikan Dampak Positif
Saat ini, ada sekitar 346 ribu UMKM yang telah bergabung di program SiBakul Yogyakarta. Salah satu bagiannya adalah pengusaha UMKM yang berjualan di Teras Malioboro 1. “Saya sudah jualan di Teras Malioboro 1 dari Januari 2022 dan saya merasakan dukungan pemerintah provinsi nyata buat saya pribadi, semua diberikan kemudahan. Baik tempat yang gratis, bahkan saya diberikan pelatihan penggunaan media sosial, UMKM provinsi benar-benar memajukan teras ini,” kata ibu Tumini, salah satu penjual di Teras 1 Malioboro.
Sesuai dengan era kolaborasi, Inovasi SiBakul Yogyakarta ini pun bukan semata-mata dijalankan oleh Dinas Koperasi dan UKM saja. Banyak pihak terlibat di inovasi ini, mulai dari akademisi, koperasi yang dikelola swasta, perusahaan swasta, maupun kantor pos.
“Kami bersinergi dengan setiap sektor untuk bisa memberikan pelayanan terbaik, seperti dengan ojek daring milik perusahaan swasta. Di saat pandemi, saat penghasilan ojek daring yang menurun, kami ajak bekerjasama untuk mengantarkan produk yang terjual melalui market hub SiBakul Yogyakarta. Selain itu, kami bekerja sama juga dengan kantor pos untuk daerah pengiriman yang sulit dijangkau oleh ojek daring,” ujar ibu Srie Nurkyatsiwi menjelaskan.
Selain memberikan kemudahan melalui platform daring, SiBakul Yogyakarta sendiri memiliki beberapa toko offline di beberapa tempat publik, dengan nama Jendela SiBakul Yogyakarta. “Jendela SiBakul Yogyakarta memiliki 2 toko, di sini dan satunya lagi di Plaza Ambarukmo,” kata Novia, salah satu pegawai dari Jendela SiBakul Yogyakarta ini.
“ Semua produk yang dijual di Jendela SiBakul Yogyakarta ini harus lolos dahulu dari inovasi SiBakul Yogyakarta. Setelah lolos, baru mereka dapat menaruhkan produknya di toko ini, dengan memberikan produk sesuai standardisasi SiBakul Yogyakarta,” tamba Novia.
Program SiBakul Yogyakarta ini adalah sedikit contoh bagaimana Pemerintah Provinsi DIY mencoba memanfaatkan pendekatan berbasis teknologi dan inovasi dalam menjawab tantangan saat ini. Inovasi seperti ini diharapkan dapat terus bergulir karena Provinsi DIY saat ini sedang menjalani program Gerakan Menuju Smart Province 2023.
Melalui gerakan ini, Pemprov DIY yang dibantu akademisi dan praktisi smart city menyusun sebuah rencana induk pembangunan berbasis smart city. Di rencana induk ini, tersusun berbagai inovasi untuk memaksimalkan potensi sekaligus menjawab tantangan yang dihadapi warga DIY saat ini.
Harapan besarnya, semua inovasi tersebut akan meningkatkan taraf hidup seluruh warga DIY. Termasuk, para UMKM yang menjadi bagian penting bangsa ini.
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR