Pendiri Tesla dan SpaceX berkali-kali mengungkapkan khawatirannya tentang penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tanpa adanya regulasi yang ketat dan kontrol.
Dalam peluncuran startup AI terbaru xAI, Elon Musk menilai teknologi AI memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan yang paling mengganggu dalam sejarah.
"Kita akan memiliki sesuatu yang untuk pertama kalinya, lebih cerdas daripada manusia yang paling cerdas. Akan ada satu massa, manusia tidak dibutuhkan lagi dalam pekerjaan. AI akan menyebabkan pengangguran massal di masa depan," katanya.
Musk mengungkapkan manusia masih bisa bekerja tetapi hanya untuk kepuasan pribadi bukan untuk mencari gaji mencukupi kehidupan di masa depan. Perkembangan teknologi AI akan sangat masif dan semakin pintar di masa depan sehingga AI mampu melakukan segalanya.
"Suka tidak suka, AI akan menggantikan pekerjaan kita dan mampu melakukan segalanya," ujarnya.
Sebelumnya Musk berulang kali memperingatkan tentang ancaman yang ditimbulkan oleh AI terhadap umat manusia bahkan Musk mengatakan AI lebih berbahaya daripada senjata nuklir.
Musk juga tergabung dalam kelompok pemimpin teknologi yang meminta pengembangan AI diberhentikan sementara.
Sisi Positif dan Negatif AI
Suka tidak suka, teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan akan memegang peranan penting dalam pengembangan inovasi teknologi di masa depan.
Teknologi AI akan menghadirkan solusi yang murah, cepat dan efisien sehingga memudahkan pekerjaan manusia.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengungkapkan sisi positif dan negatif penggunaan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di masyarakat. Meskipun AI menghadirkan banyak manfaat, ada beberapa hal yang diwaspadai dari penggunaan AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR