Dengan demikian stabilitas jaringan listrik terjaga, meminimalkan frekuensi dan durasi pemadaman listrik.
2. Otomasi jaringan dan kemampuan perbaikan secara mandiri
Dengan sistem otomasi canggih, 5G memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap gangguan, kesalahan, atau pemadaman jaringan melalui mekanisme perbaikan secara mandiri.
Sakelar, sensor, dan peralatan jaringan lainnya secara otomatis mendeteksi dan mengisolasi masalah, mengalihkan daya, dan memulihkan layanan, sehingga meminimalkan waktu henti dan meningkatkan keandalan jaringan secara keseluruhan.
3. Peningkatan keamanan dan keselamatan pekerja
Jaringan 5G berkecepatan tinggi dapat menangkap dan mentransfer data dengan lebih cepat yang memungkinkan informasi dikumpulkan secara real-time untuk membuat model 3D terperinci yang memungkinkan staff maintenance menavigasi situasi yang berpotensi berbahaya.
Staff maintenance juga dapat dilacak dan dipantau secara real-time dan dengan cepat diperingatkan tentang bahaya yang akan terjadi.
4. Pemeliharaan Prediktif
Konsep pemeliharaan prediktif didasarkan pada kemampuan untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah sebelum masalah tersebut mengakibatkan waktu henti yang tidak terduga.
Untuk membuat jaringan listrik lebih tangguh, perusahaan listrik harus mengambil Langkah-Langkah untuk memungkinkan dan memfasilitasi praktik pemeliharaan prediktif.
Langkah-langkah ini termasuk menyebarkan sensor dan perangkat IoT di seluruh jaringan, menetapkan parameter dengan penggunaan software, dan menganalisis data kinerja dengan algoritme AI untuk memprediksi potensi terjadinya kegagalan secara akurat.
Komunikasi dengan jaringan 5G membantu mempercepat proses ini sehingga gangguan dan waktu henti / kegagalan yang merugikan dapat diminimalkan, dan umur peralatan dapat ditingkatkan.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR